Apa Itu BDSM? Sering Disangka Penyimpangan, Ini Pengertian & Manfaatnya

BDSM
Apa Itu BDSM Sering Disangka Penyimpangan, Begini Pengertian sampai Manfaatnya. Sumber: IST

Halo, Sobat Suka Fakta! Pernahkah kalian mendengar istilah BDSM dan bertanya-tanya apa sebenarnya arti dari istilah tersebut? BDSM sering kali dianggap sebagai sesuatu yang tabu atau bahkan menyimpang. Namun, apakah benar demikian? Yuk, eksplorasi lebih jauh tentang apa itu BDSM, bagaimana praktik ini dilakukan, dan apakah benar-benar merupakan perilaku seksual yang enggak normal.

BDSM adalah akronim yang merujuk pada praktik seksual yang melibatkan perbudakan (bondage), disiplin (discipline), dominasi (dominance), penyerahan diri (submission), sadisme (sadism), dan masokhisme (masochism). Meski sering disalahpahami, BDSM sebenarnya adalah bentuk eksplorasi seksual yang dilakukan oleh banyak orang dengan persetujuan bersama. 

Walaupun terdengar seram, sebenarnya memang ada beberapa orang yang memiliki gairah seksual lewat praktik ini. Untuk itu, kalian juga perlu pemahaman yang lebih baik tentang BDSM supaya bisa lebih bijak lagi dalam melakukan aktivitas seksual serta membantu menghilangkan stigma dan kesalahpahaman yang sering melekat pada praktik ini. 

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang berbagai aspek BDSM, termasuk komponen-komponennya, peran dalam hubungan BDSM, manfaat kesehatan, dan bagaimana memastikan praktik ini dilakukan dengan aman. Yuk, simak baik-baik Bro n Sis!

Apa Itu BDSM dan Komponen Utamanya

BDSM adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai aktivitas dan fantasi seksual yang melibatkan elemen perbudakan, disiplin, dominasi, penyerahan diri, sadisme, dan masokhisme. BDSM merupakan singkatan dari, Bondage and Discipline (BD). Bondage melibatkan pengikatan atau pengekangan pasangan menggunakan tali, borgol, atau alat pengekang lainnya. Discipline merujuk pada aturan dan hukuman yang disepakati bersama antara pasangan.

Dominance and Submission (DS). Dominance adalah tindakan memegang kendali atau otoritas atas pasangan, baik secara fisik maupun psikologis, sementara Submission adalah tindakan menyerahkan diri dan patuh kepada pasangan dominan.

Lalu, Sadism and Masochism (SM). Sadism adalah tindakan memperoleh kesenangan dengan menyebabkan rasa sakit atau penghinaan pada pasangan, sementara Masochism adalah tindakan mendapatkan kesenangan dari rasa sakit atau penghinaan yang diterima.

BDSM sering kali dipandang sebagai aktivitas yang tabu, tetapi sebenarnya ini adalah bentuk variasi seksual yang telah ada dalam berbagai budaya selama berabad-abad. Praktik ini tidak selalu negatif; banyak penelitian menunjukkan bahwa BDSM dapat berdampak positif pada kesehatan mental, mengurangi stres, dan memperkuat ikatan emosional dengan pasangan, lho, Bro n Sis!

Manfaat Kesehatan dari BDSM

Meskipun masih kontroversial, penelitian menunjukkan bahwa praktik BDSM dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan, baik mental maupun fisik. Seperti, mengurangi stres karena dapat menurunkan kadar hormon kortisol yang berperan dalam mengatur respons tubuh terhadap stres. Setiap orang yang melakukan aktivitas seksual ini akan jadi lebih terbuka, lebih merasa aman dalam hubungan, dan memiliki kesejahteraan umum yang lebih baik daripada yang melakukan seks biasa. Hal ini membuat mereka jadi bisa mengurangi kecemasan dan meningkatkan perasaan tenang.

Nah, perlu diingat juga bahwa BDSM dilakukan dengan komunikasi dan berlandaskan persetujuan dari seluruh pihak yang terlibat untuk bisa mengeratkan emosional antara pasangan. Walau terkesan ‘brutal’, BDSM ini sangat berbeda dengan kekerasan seksual.

Perbedaan BDSM dengan Kekerasan Seksual

Salah satu kesalahpahaman terbesar tentang BDSM adalah anggapan bahwa ini sama dengan kekerasan seksual. Namun, ada perbedaan mendasar yang perlu dipahami.

Seperti yang sudah disebut sebelumnya, seluruh aktivitas BDSM dilakukan dengan persetujuan jelas dari kedua belah pihak. Sebelum memulai, pasangan berdiskusi dan menyetujui batasan serta aturan yang akan diikuti. Bahkan, beberapa pasangan membuat kontrak tertulis untuk memastikan semua pihak memahami dan setuju dengan aturan yang berlaku.

Meski terkesan rumit, pada dasarnya BDSM memiliki tujuan untuk memberikan kesenangan dan kepuasan bagi kedua belah pihak. Aktivitas dirancang untuk menyenangkan, bukan untuk menyakiti secara non-konsensual.

Sedangkan kekerasan seksual adalah tindakan kriminal tanpa melibatkan persetujuan dan biasanya dilakukan dengan paksaan atau tanpa izin dari korban. Meski sama-sama ada teknik dominasi di dalamnya, namun kekerasan seksual bertujuan untuk mendominasi dan menyakiti korban karena dilakukan tanpa persetujuan dan tidak memikirkan kesejahteraan dari korbannya.

Keselamatan dalam Praktik BDSM

Keselamatan adalah prioritas utama dalam praktik BDSM. Untuk memastikan bahwa semua aktivitas dilakukan dengan aman dan konsensual, ada beberapa langkah yang harus diikuti.

Persetujuan dan Negosiasi Pra-Seks

Sebelum memulai, penting untuk meminta izin dan mendapatkan persetujuan yang jelas secara eksplisit dari pasangan. Diskusikan batasan, preferensi, dan keinginan masing-masing untuk memastikan pengalaman yang positif dan aman.

Kalian juga butuh bernegosiasi. Bicarakan tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, dan apa yang tidak boleh dilakukan. Ini membantu menghindari kesalahpahaman dan memastikan bahwa semua pihak merasa nyaman.

Pendidikan dan Pelatihan

Sebelum melakukan BDSM, pastikan kalian benar-benar tahu betul dan sudah mempelajarinya dari sumber terpercaya. Misalnya dengan mengikuti kelas, baca buku, atau tonton video instruksional tentang BDSM dari sumber yang terpercaya. Ini membantu memahami teknik yang benar dan cara menghindari cedera. Selain itu, bergabung dengan komunitas BDSM bisa menjadi cara yang baik untuk belajar dari pengalaman orang lain dan mendapatkan dukungan.

Safe Word dan Sistem Green-Yellow-Red

Safe word atau kata aman dapat digunakan untuk menghentikan aktivitas kapan saja jika dirasa dalam posisi yang kurang aman atau nyaman. Pastikan pasangan memahami dan menghormati kata aman ini. Kata-kata ini bisa dipilih sebelum aksi dimulai, dan biasanya adalah kata yang jarang disebut dalam aktivitas seksual agar mudah diingat dan dikenal sebagai warning.
Misalnya, “Kursi” yang berarti minta berhenti, atau “Bebek” yang berarti pelan.

Selain itu ada juga sistem green, yellow, red atau hijau, kuning, merah. Sistem ini membantu mengkomunikasikan kenyamanan selama aktivitas. Hijau berarti lanjutkan, kuning berarti perlambat atau berhenti sejenak, dan merah berarti berhenti sepenuhnya.

Aftercare

Perawatan setelah BDSM juga harus dilakukan. Setelah aktivitas selesai, penting untuk memberikan aftercare. Ini bisa berupa berpelukan, berbicara tentang pengalaman, atau memberikan perawatan fisik dan emosional. Aftercare membantu mengembalikan keseimbangan dan memastikan bahwa semua pihak merasa didukung dan dihargai.

Stigma dan Fakta tentang BDSM

BDSM sering kali dikelilingi oleh stigma dan kesalahpahaman. Namun, banyak penelitian menunjukkan bahwa BDSM adalah praktik yang lebih umum dan normal daripada yang sering dipikirkan.

BDSM sering kali dianggap sebagai bentuk penyimpangan seksual atau gangguan mental. Stigma ini bisa membuat praktisi BDSM merasa malu atau enggak nyaman membicarakannya. Hal ini ditambah dengan media yang sering kali menggambarkan BDSM dengan cara kurang akurat, menekankan aspek yang ekstrem atau tidak konsensual.

Faktanya, ada survei global yang pernah dilakukan Durex, menunjukkan bahwa sebanyak 36% responden orang dewasa pernah mencoba BDSM dalam beberapa bentuk. Ini menunjukkan bahwa BDSM lebih umum daripada yang sering dipikirkan.

BDSM dalam Budaya Populer

BDSM sering kali mendapat perhatian di media dan budaya populer, terutama setelah munculnya buku dan film seperti Fifty Shades of Grey. Representasi BDSM dalam media telah memberikan pemahaman lebih luas tentang praktik ini, meskipun sering kali tidak sepenuhnya akurat atau lengkap.

Cerita pada film Fifty Shades of Grey memberikan gambaran tentang hubungan BDSM antara karakter Christian Grey dan Anastasia Steele. Meskipun popularitasnya membawa BDSM ke perhatian arus utama, banyak praktisi BDSM mengkritik penggambaran tersebut karena enggak selalu menunjukkan praktik yang aman dan konsensual.

Selain itu, beberapa film dan serial TV juga menampilkan elemen BDSM, baik sebagai fokus utama atau subplot. Ini membantu membuka diskusi tentang BDSM, tetapi juga bisa menyebabkan disinformasi jika enggak disajikan dengan cara yang benar.

Enggak cuma dalam film dan acara TV, ada banyak blog dan akun media sosial yang didedikasikan untuk edukasi dan diskusi tentang BDSM. Ini membantu meningkatkan pemahaman dan memberikan informasi yang lebih akurat kepada publik.

Kesimpulan

BDSM adalah praktik seksual yang melibatkan perbudakan, disiplin, dominasi, penyerahan diri, sadisme, dan masokhisme. Meski sering dianggap sebagai penyimpangan, BDSM sebenarnya merupakan eksplorasi seksual yang sah dan dilakukan atas dasar persetujuan bersama. Praktik ini bisa memberikan kepuasan mendalam bagi kedua belah pihak asalkan dilakukan dengan komunikasi yang jelas dan batasan yang disepakati.

Penelitian menunjukkan bahwa BDSM dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan keintiman dengan pasangan, mengurangi stres, dan meningkatkan kesehatan mental. Praktik ini juga membantu mengurangi rasa cemas dan memberikan kepuasan emosional serta fisik yang mendalam. Namun, keselamatan adalah hal yang sangat penting dalam BDSM. Memastikan persetujuan, menggunakan safe word, dan melakukan aftercare adalah langkah-langkah kunci untuk memastikan semua aktivitas dilakukan dengan aman.

Meski survei membuktikan bahwa praktik ini umum dilakukan oleh orang dewasa, namun perlu diingat kembali bahwa aktivitas seksual ini enggak selalu cocok untuk semua pasangan. Makanya, penting untuk selalu komunikasikan apa yang kalian suka dan enggak suka kepada pasangan agar saling terbuka. Lagi pula, jika menerapkan BDSM dengan cara yang salah malah bikin momen bercinta kalian jadi enggak nikmat, Bro n Sis.

Pokoknya, selalu ingat untuk berkomunikasi dengan pasangan, menetapkan batasan, dan memastikan semua aktivitas dilakukan dengan persetujuan dan keselamatan sebagai prioritas utama. Happy loving and keep it safe Bro n Sis!

Apa Itu BDSM?

Apa yang Dimaksud Sub dan Dom?

Apa yang Dimaksud Cowok Dom?

Apa Itu Pacar Dominan?

Apakah BDSM Berbahaya?

Apakah BDSM Normal?

REFERENSI:

  • Alodokter. (n.d.). Memahami BDSM dan Perbedaannya dengan Penyimpangan Seksual. Diakses dari https://www.alodokter.com/memahami-bdsm-dan-perbedaannya-dengan-penyimpangan-seksual
  • KlikDokter. (n.d.). Heboh BDSM Diatur di RUU Ketahanan Keluarga, Normalkah Perilaku Seks Ini? Diakses dari https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/seks/heboh-bdsm-diatur-di-ruu-ketahanan-keluarga-normalkah-perilaku-seks-ini
  • HelloSehat. (n.d.). Seks BDSM Tidak Sama dengan Kekerasan Seksual. Diakses dari https://hellosehat.com/seks/tips-seks/bdsm-kekerasan-seksual/
  • WebMD. (n.d.). What Is BDSM Sex? Diakses dari https://www.webmd.com/sex/what-is-bdsm-sex
  • Verywell Mind. (n.d.). The Health Benefits of BDSM. Diakses dari https://www.verywellmind.com/the-health-benefits-of-bdsm-2979720

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *