Apakah Bisa Penis Patah? Berikut Penjelasan, Penyebab dan Ciri-cirinya

penis patah
Apakah Bisa Penis Patah Berikut Penjelasan, Penyebab dan Ciri-cirinya. Sumber: health.grid.id

Bro n Sis! Pernah dengar cerita atau bahkan guyonan tentang “penis patah”? Kedengarannya ngeri banget, ya? Tapi, percaya enggak percaya, penis patah itu nyata dan bisa terjadi, lho! Meski terdengar aneh karena penis enggak bertulang dan mungkin susah dibayangkan, kondisi ini adalah masalah medis serius yang bisa bikin kamu panik kalau enggak tahu harus ngapain.

Makanya, kamu harus paham tentang kondisi medis yang satu ini supaya bisa menghindari situasi penis patah. Amit-amit jika suatu hari kamu atau temanmu mengalaminya, kalian jadi bisa ambil tindakan yang benar. Dengan melakukan aksi yang cepat tanggap terhadap fraktur penis, bisa mencegah masalah serius seperti disfungsi ereksi atau kelengkungan penis yang permanen.

Dalam artikel ini, kita bakal ngebahas tuntas soal apa itu penis patah atau fraktur penis, mitos dan fakta yang beredar, penyebab utama, gejala-gejala yang harus diwaspadai, serta cara penanganan dan pencegahan yang tepat. Jadi, simak terus, Bro n Sis, biar kalian punya informasi lengkap dan bisa siap siaga. 

Apa Itu Penis Patah?

Penis patah atau fraktur penis adalah istilah medis untuk menggambarkan kondisi di mana ada robekan pada tunica albuginea, lapisan fibrosa yang kuat yang menutupi jaringan erektil di penis. Meskipun disebut “patah,” sebenarnya enggak ada tulang yang patah karena penis memang enggak punya tulang.

Penis terdiri dari tiga saluran utama, dua di antaranya adalah corpora cavernosa yang mengisi darah dan membuat penis ereksi, serta satu lagi adalah corpus spongiosum yang mengelilingi uretra, saluran tempat keluarnya urine. Nah, ketika tunica albuginea yang keras ini robek akibat trauma atau tekanan kuat, itulah yang disebut fraktur penis. Jadi, jangan sampai salah paham ya, Bro n Sis, meski enggak ada tulang, penis tetap bisa “patah.”

Mitos dan Fakta tentang Penis Patah

Banyak informasi yang beredar tentang penis patah, entah itu mitos atau faktanya. Daripada kelian kemakan informasi yang salah, yuk cek bedah informasi seputar penis patah di bawah ini. 

Apakah Penis Punya Tulang?

Satu mitos besar yang perlu diluruskan adalah anggapan bahwa penis punya tulang. Faktanya, penis enggak punya tulang sama sekali. Saat ereksi, penis mengeras karena darah mengisi corpora cavernosa, bukan karena ada tulang di dalamnya. Jadi, kalau mendengar istilah “penis patah,” itu sebenarnya merujuk pada robeknya tunica albuginea, lapisan pelindung testikel, bukan karena tulang patah.

Fakta Medis tentang Penis Patah

Penis terdiri dari jaringan erektil yang mirip spons, yang mengeras saat darah masuk selama ereksi. Lapisan luar yang keras, tunica albuginea, membantu menjaga bentuk dan kekuatan ereksi. Ketika tunica albuginea ini robek, darah yang biasanya terperangkap di dalam corpora cavernosa bocor keluar, menyebabkan pembengkakan dan memar.

Penyebab Penis Patah

Ada beberapa situasi yang bisa menyebabkan kondisi ini terjadi, dan kebanyakan terkait dengan aktivitas seksual. Berikut adalah beberapa penyebab yang perlu kamu waspadai.

1. Aktivitas Seksual

Aktivitas seksual adalah penyebab paling umum dari penis patah. Biasanya terjadi saat hubungan seksual yang terlalu bersemangat atau gerakan yang tiba-tiba dan kuat. Misalnya, saat penis terlepas dari vagina dan membentur keras ke tulang panggul atau perineum (area antara anus dan alat kelamin) pasanganmu.

2. Masturbasi Agresif

Masturbasi yang terlalu kasar atau bersemangat juga bisa menyebabkan fraktur penis. Gerakan yang terlalu kuat bisa membengkokkan penis yang sedang ereksi dengan paksa, menyebabkan robekan pada tunica albuginea.

3. Kecelakaan yang Tak Sengaja

Kadang-kadang, fraktur penis bisa terjadi akibat kecelakaan yang tidak disengaja, seperti terjatuh saat ereksi atau membenturkan penis ke objek keras. Meski jarang, ini tetap bisa terjadi dan menyebabkan cedera serius.

4. Praktik Budaya Tertentu (Taqaandan)

Di beberapa budaya Timur Tengah, ada praktik yang disebut Taqaandan, di mana penis yang ereksi ditekan atau dibengkokkan dengan kuat untuk menghentikan ereksi atau mengubah bentuknya. Praktik ini, meskipun jarang, bisa menyebabkan fraktur penis.

Ciri-Ciri dan Gejala Penis Patah

Bro n Sis, mengenali ciri-ciri dan gejala penis patah itu penting banget biar kamu bisa segera mengambil tindakan yang tepat. Berikut adalah beberapa tanda yang harus kamu waspadai.

1. Suara Letupan atau Retakan

Salah satu tanda paling khas dari penis patah adalah suara letupan atau retakan yang bisa terdengar saat cedera terjadi. Suara ini muncul karena robeknya tunica albuginea. Jika kamu mendengar suara seperti ini saat berhubungan seksual atau aktivitas lain, itu adalah tanda bahaya.

2. Hilangnya Ereksi

Setelah cedera, ereksi biasanya hilang dengan cepat. Ini terjadi karena darah yang seharusnya terperangkap di dalam corpora cavernosa bocor keluar, sehingga penis kehilangan kekerasannya.

3. Pembengkakan dan Memar

Cedera ini menyebabkan darah bocor ke jaringan di sekitar penis, yang bisa menyebabkan pembengkakan dan memar. Penis mungkin akan terlihat bengkak dan berubah warna menjadi merah, ungu, atau bahkan biru.

4. Nyeri Saat Buang Air Kecil dan Darah dalam Urine

Jika uretra juga terluka, kamu mungkin akan merasakan nyeri saat buang air kecil. Dalam beberapa kasus, darah bisa muncul dalam urine atau di ujung penis. Gejala ini menunjukkan adanya cedera yang lebih serius dan memerlukan perhatian medis segera.

5. Terasa Sangat Nyeri

Fraktur penis biasanya menyebabkan nyeri yang sangat hebat dan tiba-tiba. Nyeri ini bisa muncul seketika saat cedera terjadi, dan mungkin akan membuatmu terkejut. Rasa sakit ini biasanya sangat intens dan bisa bertahan lama, meskipun dalam beberapa kasus, nyeri bisa mereda setelah beberapa waktu.

Nyeri yang dirasakan bisa bervariasi dari satu orang ke orang lain. Beberapa orang mungkin merasakan nyeri hebat yang berlangsung hanya beberapa menit, sementara yang lain bisa merasakan nyeri yang berlanjut selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Intensitas nyeri juga bisa dipengaruhi oleh seberapa parah cedera yang dialami.

Diagnosis dan Tes untuk Penis Patah

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala-gejala di atas, penting untuk segera mencari bantuan medis. Dokter akan melakukan beberapa langkah untuk memastikan diagnosis fraktur penis. Berikut adalah beberapa metode diagnosis yang biasanya digunakan.

Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa penis untuk melihat tanda-tanda visual seperti pembengkakan, memar, dan kelengkungan. Mereka juga akan menanyakan tentang bagaimana cedera terjadi dan gejala yang kamu rasakan.

Ultrasonografi

Ultrasonografi adalah tes pencitraan yang menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar dari bagian dalam tubuh. Tes ini bisa membantu dokter melihat kerusakan pada tunica albuginea dan jaringan erektil lainnya. Ultrasonografi sering digunakan karena non-invasif dan bisa memberikan hasil yang cepat.

Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI)

MRI adalah tes pencitraan yang lebih canggih yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambar detail dari organ dan jaringan di dalam tubuh. MRI bisa memberikan gambaran yang sangat jelas tentang kerusakan pada penis, termasuk robekan pada tunica albuginea dan cedera lainnya.

Urethrogram Retrograde (RUG)

Jika ada kecurigaan bahwa uretra juga terluka, dokter mungkin akan melakukan urethrogram retrograde (RUG). Tes ini melibatkan memasukkan pewarna kontras ke dalam uretra dan mengambil gambar sinar-X untuk melihat apakah ada kebocoran atau kerusakan pada saluran kemih.

Pengobatan untuk Penis Patah

Pengobatan yang tepat dan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang dari penis patah. Berikut adalah beberapa metode pengobatan dan manajemen yang umum digunakan.

Pembedahan atau Operasi

Pengobatan utama untuk fraktur penis adalah pembedahan. Ahli urologi akan memperbaiki robekan pada tunica albuginea dengan jahitan. Mereka juga akan memeriksa dan memperbaiki cedera lain yang mungkin terjadi, seperti robekan pada uretra. 

Operasi ini biasanya berlangsung sekitar satu jam, dan kebanyakan orang bisa pulang setelah prosedur selesai. Pembedahan yang dilakukan dengan cepat dan tepat bisa meningkatkan peluang pemulihan ereksi normal di masa mendatang serta memungkinkan buang air kecil dan ejakulasi dengan nyaman. Pasien yang menjalani prosedur ini harus kontrol pasca operasi untuk memastikan bahwa sudah enggak ada masalah lagi. Selain itu, aktivitas seksual juga harus ditunda dulu selama masa pemulihan.

Perawatan Non-Operasi

Dalam beberapa kasus yang sangat jarang, jika jaringan penis cedera tapi tidak mengalami fraktur, ada beberapa perawatan non-operatif bisa diterapkan, seperti, mengompres penis dengan es untuk membantu mengurangi pembengkakan.

Jika ada masalah dengan buang air kecil, penggunaan kateterisasi mungkin diperlukan untuk membantu mengeluarkan urine. Selain itu, mengonsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) atau asetaminofen (Tylenol®) untuk mengurangi nyeri dan peradangan juga diperlukan. Namun tetap harus sesuai anjuran dari dokter.

Pencegahan Penis Patah

Bro n Sis, tentu kita semua setuju kalau mencegah lebih baik daripada mengobati, kan? Demi menjaga kesehatan kelamin pria, berikut ini beberapa tips untuk menghindari risiko penis patah, salah satunya adalah perhatikan posisi seksual. Beberapa posisi seksual lebih berisiko menyebabkan fraktur penis, terutama jika ada dorongan yang kuat dan tidak terkontrol. Misalnya, posisi dengan wanita di atas atau posisi dari belakang bisa lebih berisiko jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

Penggunaan pelumas juga bisa jadi bahan pencegah penis patah karena bisa mengurangi gesekan dan membantu menghindari tekanan berlebih pada penis selama hubungan seksual. Ini sangat berguna jika kamu atau pasanganmu mengalami kekeringan.

Selalu komunikasikan dengan pasanganmu tentang kenyamanan dan kecepatan saat berhubungan seksual. Pastikan tidak ada dorongan yang terlalu kuat atau gerakan mendadak yang bisa membahayakan. Kalau sedang melalukan aktivitas seksual sendirian, berhati-hati kala masturbasi. Hindari masturbasi yang terlalu agresif atau kasar. Gunakan pelumas jika perlu dan lakukan dengan gerakan yang terkendali.

Kesimpulan

Bro n Sis, itulah penjelasan panjang lebar tentang penis patah. Penis patah atau fraktur penis adalah kondisi medis serius yang terjadi karena tekanan atau trauma berlebihan saat penis ereksi, meski tidak ada tulang yang patah di penis. Gejalanya termasuk suara letupan atau retakan, hilangnya ereksi, pembengkakan, memar, dan nyeri saat buang air kecil. Jika mengalami gejala-gejala ini, segera cari bantuan medis untuk mencegah komplikasi serius seperti disfungsi ereksi dan kelengkungan penis.

Mengenali gejala dan memahami cara penanganannya sangat penting. Penanganan cepat dan tepat bisa meningkatkan peluang pemulihan penuh. Operasi biasanya menjadi pilihan utama untuk memperbaiki robekan pada tunica albuginea dan mencegah komplikasi jangka panjang. Setelah operasi, penting untuk mengikuti petunjuk dokter dan menghindari aktivitas seksual selama beberapa minggu.

Pencegahan adalah kunci untuk menghindari fraktur penis. Berhati-hatilah saat berhubungan seksual, gunakan pelumas, dan pastikan komunikasi yang baik dengan pasangan untuk menghindari gerakan atau posisi yang bisa menyebabkan tekanan berlebihan pada penis. Langkah-langkah ini bisa membantu mengurangi risiko cedera.

Dengan pengetahuan yang tepat dan langkah pencegahan yang baik, semoga kamu bisa menjaga kesehatan penis dan mencegah kondisi yang tidak diinginkan ini. Stay informed, stay safe, and take care!

REFERENSI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *