11 Ciri-Ciri Penyakit Menular Seksual, Bisa Muncul Tanpa Ada Gejala Apapun!

Penyakit Menular Seksual
11 Ciri-Ciri Penyakit Menular Seksual, Bisa Muncul Tanpa Ada Gejala Apapun!. Sumber: IST

Hey Bro n Sis! Pernah dengar tentang penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi menular seksual (IMS)? PMS adalah jenis penyakit yang bisa menyebar dari satu orang ke orang lain lewat hubungan seksual. Untuk mencegahnya, penting buat kalian tahu dan paham ciri-ciri penyakit menular ini. Dengan mengenali gejalanya lebih awal, kalian bisa mencegah penyebarannya lebih jauh serta dapat pengobatan yang tepat.

Penyakit menular seksual ini bisa kena siapa saja, baik wanita atau pria, dan yang bikin seram, penyakit menular ini terkadang muncul tanpa gejala sama sekali. Makanya, banyak orang yang enggak sadar kalau mereka sudah terinfeksi dan secara enggak sadar menularkannya ke pasangan mereka. Di artikel ini, kita akan membahas 11 ciri-ciri penyakit menular seksual yang harus diketahui.

Tenang! Walau penyakitnya bisa menjangkit siapa saja, tapi kalian enggak usah khawatir, karena artikel ini bertujuan supaya kalian bisa lebih aware dengan gejala-gejala PMS dan tahu langkah apa yang harus diambil. Yuk, simak terus dan jaga kesehatanmu!

1. Terdapat Luka atau Benjolan pada Alat Kelamin, Mulut, atau Anus

Bro n Sis, pernahkah kalian menemukan luka atau benjolan di area alat kelamin, mulut, atau anus? Ini bisa jadi salah satu ciri dari PMS. Luka atau benjolan ini biasanya muncul sebagai tanda infeksi dari penyakit seperti herpes atau sifilis.

  • Herpes: Penyakit ini menyebabkan luka seperti melepuh yang bisa sangat menyakitkan. Herpes disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) dan sering kali muncul kembali setelah infeksi awal.
  • Sifilis: Penyakit ini ditandai dengan luka yang tidak menimbulkan rasa sakit pada tahap awal, tapi kalau dibiarkan bisa menyebabkan masalah kesehatan serius di kemudian hari.

Luka atau benjolan ini bisa jadi tanda awal dari infeksi yang lebih serius. Jadi, kalau kamu menemukannya, segera periksakan diri ke dokter, ya!

2. Merasakan Sakit dan Terbakar saat Buang Air Kecil 

Pernah merasa buang air kecil yang sakit atau terasa terbakar? Hmm, ini juga bisa jadi ciri penyakit menular seksual, lho! Gejala ini sering kali dikaitkan dengan infeksi seperti gonore atau klamidia.

  • Gonore: Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae dan bisa menyebabkan nyeri saat buang air kecil serta keluarnya cairan kental (nanah) dari penis atau vagina.
  • Klamidia: Ini juga disebabkan oleh bakteri dan bisa menyebabkan rasa sakit yang sama. Klamidia sering kali tidak menunjukkan gejala, jadi banyak orang yang enggak sadar kalau mereka terinfeksi.

Kalau kalian merasakan gejala ini, jangan tunda-tunda untuk cek ke dokter. Pengobatan yang cepat bisa mencegah infeksi ini menyebar lebih jauh dan menyebabkan komplikasi serius.

3. Mengeluarkan Cairan yang Tidak Normal dari Penis atau Vagina

Cairan yang keluar dari penis atau vagina dengan warna atau bau yang aneh bisa jadi tanda adanya infeksi menular seksual. Ini termasuk gejala umum untuk beberapa PMS seperti trikomoniasis dan gonore.

  • Trikomoniasis: Penyakit ini disebabkan oleh parasit dan sering kali menyebabkan keputihan pada wanita yang berwarna kuning atau hijau dengan bau yang tidak sedap. Pria mungkin tidak menunjukkan gejala, tapi bisa menyebarkan infeksi ini ke pasangan mereka.
  • Gonore: Selain menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil, gonore juga bisa menyebabkan keluarnya cairan yang tidak normal dari alat kelamin.

Cairan yang tidak normal ini adalah sinyal tubuh kamu bahwa ada sesuatu yang enggak beres. Jadi, penting banget buat enggak menunda konsultasi ke dokter kalau kamu mengalami gejala ini. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat bisa membantu kamu menghindari masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari.

4. Vagina Mengalami Pendarahan yang Tidak Biasa

Bro n Sis, pendarahan vagina yang tidak biasa bisa menjadi tanda adanya penyakit menular seksual. Kalau kamu mengalami pendarahan di luar siklus menstruasi normal, ini bisa jadi tanda infeksi seperti klamidia atau gonore.

  • Klamidia: Infeksi ini sering kali tidak menunjukkan gejala, tapi salah satu tanda yang perlu diwaspadai adalah pendarahan diantara periode menstruasi. Ini terjadi karena infeksi menyebabkan iritasi dan peradangan pada leher rahim.
  • Gonore: Sama seperti klamidia, gonore juga bisa menyebabkan pendarahan yang tidak normal. Infeksi ini dapat menyebar ke saluran reproduksi bagian atas dan menyebabkan masalah lebih serius jika tidak segera diobati.

Pendarahan yang tidak biasa ini tidak boleh diabaikan. Segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang diperlukan.

5. Merasakan Nyeri saat Berhubungan Seks

Nyeri saat berhubungan seks adalah gejala lain yang mungkin menunjukkan adanya penyakit menular seksual. Rasa sakit ini bisa disebabkan oleh berbagai infeksi yang menyebabkan peradangan atau iritasi pada organ reproduksi.

  • Penyakit Radang Panggul (PID): Penyakit ini dekenal juga dengan nama Pelvic Inflammatory Disease (PID). Merupakan infeksi serius yang mempengaruhi rahim, ovarium, dan saluran tuba. PID sering kali merupakan komplikasi dari klamidia atau gonore yang tidak diobati dan bisa menyebabkan nyeri hebat saat berhubungan seks.
  • Herpes: Luka herpes di sekitar area genital bisa menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seks karena iritasi dan peradangan yang ditimbulkannya.

Jika kamu merasakan nyeri saat berhubungan seks, jangan abaikan. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan ditangani oleh orang yang tepat.

6. Kelenjar Getah Bening Terasa Nyeri dan Membengkak

Kelenjar getah bening yang membengkak dan terasa nyeri bisa menjadi tanda bahwa tubuh kamu sedang melawan infeksi, termasuk infeksi menular seksual. Pembengkakan ini sering kali terjadi di daerah selangkangan.

  • Sifilis: Penyakit ini dapat menyebabkan kelenjar getah bening membengkak sebagai respons tubuh terhadap infeksi. Sifilis juga menyebabkan luka yang tidak terasa sakit pada tahap awal infeksi.
  • Gonore: Infeksi ini juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di daerah selangkangan. Pembengkakan ini adalah reaksi tubuh dalam mencoba melawan infeksi bakteri.

Kelenjar getah bening yang membengkak adalah tanda bahwa ada sesuatu yang salah dalam tubuhmu. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala ini. Deteksi dini bisa membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.

7. Perut Bagian Bawah Mengalami Sakit yang Tidak Biasa 

Bro n Sis, pernah merasa sakit perut bagian bawah yang enggak biasa? Nah, ini bisa jadi tanda adanya penyakit menular seksual juga, lho. Sakit perut bagian bawah sering dikaitkan dengan PID, yang merupakan komplikasi serius dari infeksi seperti klamidia dan gonore.

  • Penyakit Radang Panggul (PID): PID bisa menyebabkan rasa sakit yang cukup parah di perut bagian bawah. Kondisi ini terjadi ketika infeksi menyebar ke rahim, ovarium, atau saluran tuba. Selain nyeri, PID juga bisa menyebabkan demam, keputihan yang tidak normal, dan nyeri saat berhubungan seks.

Kalau kalian merasakan sakit perut bagian bawah yang tak kunjung hilang, jangan dianggap sepele, ya! Cepat periksa ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

8. Mengalami Demam Tinggi 

Demam adalah respons tubuh terhadap infeksi dan bisa menjadi tanda adanya penyakit menular seksual. Infeksi seperti HIV, herpes, dan gonore bisa menyebabkan demam sebagai gejala awal.

  • HIV: Pada tahap awal infeksi, HIV bisa menyebabkan gejala seperti flu, termasuk demam, sakit tenggorokan, dan nyeri otot. Gejala ini muncul beberapa minggu setelah terinfeksi.
  • Herpes: Infeksi herpes juga bisa menyebabkan demam, terutama saat pertama kali terinfeksi atau saat ada wabah.
  • Gonore: Infeksi gonore yang parah bisa menyebabkan demam dan rasa sakit di seluruh tubuh.

Jika kamu mengalami demam yang tidak jelas penyebabnya dan disertai gejala lain yang mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter.

9. Terdapat Ruam di Tubuh, Tangan, atau Kaki

Ruam di tubuh, tangan, atau kaki juga bisa menjadi salah satu ciri penyakit menular seksual. Ruam ini sering kali tidak disadari sebagai gejala PMS, tapi sangat penting untuk diwaspadai.

  • Sifilis: Pada tahap sekunder, sifilis bisa menyebabkan ruam di seluruh tubuh, termasuk telapak tangan dan kaki. Ruam ini sering tidak gatal dan bisa muncul bersamaan dengan gejala lain seperti demam dan pembengkakan kelenjar getah bening.
  • HIV: Infeksi HIV pada tahap awal bisa menyebabkan ruam yang mirip dengan reaksi alergi. Ruam ini biasanya muncul beberapa minggu setelah terinfeksi.

Ruam bisa menjadi tanda bahwa tubuhmu sedang melawan infeksi serius. Jadi, jangan abaikan gejala ini dan segera periksakan diri ke dokter.

10. Gejala yang Tidak Spesifik atau Tanpa Gejala

Bro n Sis, salah satu hal yang paling menantang tentang penyakit menular seksual adalah banyak dari mereka yang tidak menunjukkan gejala sama sekali atau hanya gejala yang sangat tidak spesifik. Ini berarti seseorang bisa saja terinfeksi dan menularkan penyakit tersebut tanpa sadar.

  • Klamidia: Sering kali tidak menunjukkan gejala, terutama pada wanita. Jika ada gejala, mungkin hanya berupa keputihan yang tidak biasa atau sedikit rasa sakit saat buang air kecil.
  • Gonore: Sama halnya dengan klamidia, gonore juga bisa tidak menunjukkan gejala. Ketika gejala muncul, sering kali serupa dengan infeksi saluran kemih atau vagina yang umum.
  • HIV: Pada tahap awal, gejala HIV bisa sangat mirip dengan flu, seperti demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan, yang mudah diabaikan.

Karena gejala yang tidak spesifik ini, sangat penting untuk melakukan screening rutin jika kalian aktif secara seksual, terutama jika memiliki banyak pasangan seksual atau terlibat dalam aktivitas seksual berisiko tinggi.

11. Infeksi Mata, Radang Sendi, atau Komplikasi Lain

Penyakit menular seksual tidak hanya menyerang area genital saja, Bro n Sis. Beberapa infeksi bisa menyebabkan komplikasi serius di bagian tubuh lain seperti mata, sendi, dan organ dalam lainnya.

  • Infeksi Mata: Gonore dan klamidia bisa menyebabkan infeksi mata yang serius jika bakteri masuk ke mata. Ini bisa terjadi melalui kontak langsung atau saat seorang ibu yang terinfeksi melahirkan bayinya.
  • Radang Sendi: Beberapa penyakit menular seksual seperti gonore bisa menyebabkan radang sendi atau arthritis reaktif. Ini adalah kondisi di mana sendi menjadi bengkak, merah, dan sangat nyeri.
  • Komplikasi Lain: HIV dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius pada organ dalam, seperti kerusakan hati, jantung, dan ginjal. Sifilis juga bisa menyebabkan kerusakan pada jantung, otak, dan saraf jika tidak diobati.

Gejala ini menunjukkan betapa pentingnya mendapatkan pengobatan segera jika kamu merasa terinfeksi PMS. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter dan menjalani tes yang diperlukan.

Kesimpulan

Bro n Sis, mengetahui ciri-ciri penyakit menular seksual (PMS) sangat penting untuk menjaga kesehatan kita. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja dan sering kali muncul tanpa gejala yang jelas. Oleh karena itu, penting juga untuk memahami jenis kondom atau cara pakai kondom yang benar sebelum melakukan hubungan seksual. 

Dengan mengenali gejala seperti luka atau benjolan di area kelamin, mulut, atau anus, rasa sakit saat buang air kecil, dan keluarnya cairan yang tidak normal, kita bisa mendeteksi infeksi lebih dini dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Namun, dikarenakan banyak PMS yang tidak menunjukkan gejala, kalian perlu melakukan screening rutin untuk pencegahan. 

Jangan pernah lupa untuk menjaga kesehatan reproduksi dengan cara praktik seksual yang aman, seperti menggunakan kondom dengan benar dan konsisten, serta vaksinasi untuk HPV dan hepatitis B, adalah cara efektif untuk melindungi diri dari PMS. Pendidikan dan kesadaran tentang kesehatan seksual juga sangat diperlukan untuk mengurangi risiko infeksi.

Jangan pernah ragu untuk konsultasi dengan dokter jika merasa ada yang enggak beres dari kesehatanmu. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat bisa mencegah komplikasi serius dan menjaga kesehatan jangka panjang. Tetap waspada dan bertanggung jawab dalam aktivitas seksualmu untuk melindungi diri dan pasanganmu.

Jadi, selalu perhatikan tanda-tanda yang diberikan oleh tubuhmu, terutama perhatikan ciri-ciri penyakit menular seksual di atas juga, ya. Jangan pernah anggap remeh gejala-gejala yang muncul. Stay informed, stay protected, and stay healthy, Bro n Sis!

REFERENSI

  • World Health Organization. (2020). Sexually transmitted infections (STIs). Diakses dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sexually-transmitted-infections-(stis)
  • Mayo Clinic. (2023). Sexually transmitted diseases (STDs) – Symptoms and causes. Diakses dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sexually-transmitted-diseases-stds/symptoms-causes/syc-20351240
  • Urology Care Foundation. Sexually Transmitted Infections. Diakses dari https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/s/sexually-transmitted-infections
Writer: DiffaEditor: Khoirun Nida

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *