Apa itu Kontrasepsi Hormonal? Alat Pencegah Kehamilan yang Banyak Manfaat

Kontrasepsi
Apa itu Kontrasepsi Hormonal_ Berikut Jenis-jenis dan Cara Kerjanya. Sumber: IST

What’s up, Bro n Sis! Kalian pernah dengar tentang kontrasepsi hormonal? Mungkin sudah sering dengar, ya, tapi belum terlalu paham apa itu kontrasepsi hormonal dan gimana cara kerjanya. 

Nah, di artikel ini kita bakal bahas tuntas semua tentang kontrasepsi hormonal. Metode ini banyak digunakan untuk mencegah kehamilan, dan ternyata ada banyak jenis serta cara kerjanya yang menarik dijadikan wawasan baru. Simak artikel ini ya, Bro n Sis!

Apa Itu Kontrasepsi Hormonal?

Kontrasepsi hormonal itu apa sih? Jadi, Bro n Sis, kontrasepsi hormonal adalah metode pengendalian kelahiran yang bekerja lewat sistem endokrin kita. Sistem endokrin ini berkaitan erat dengan hormon-hormon dalam tubuh manusia. Hampir semua metode kontrasepsi hormonal menggunakan hormon steroid. Tapi, uniknya, di India ada juga yang pakai modulator reseptor estrogen selektif sebagai alat kontrasepsi. Keren kan?

Jenis kontrasepsi hormonal pertama yang diperkenalkan adalah pil kontrasepsi oral kombinasi. Ini sudah ada sejak tahun 1960, lho! Sejak itu, banyak banget metode lain yang dikembangkan, seperti pil oral dan suntik yang umum digunakan. Alasannya, karena kontrasepsi hormonal sangat efektif! 

Jenis-Jenis Kontrasepsi Hormonal

Layaknya alat kontrasepsi lainnya yang memiliki banyak jenis, kontrasepsi hormonal terbagi menjadi beberapa jenis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan penggunanya.

1. Kontrasepsi Kombinasi (Estrogen dan Progestin)

  • Pil Kombinasi Oral (COCP): Ini adalah pil yang harus diminum setiap hari selama 21 hari, lalu istirahat selama 7 hari. Ada juga yang 24 hari minum, 4 hari istirahat.
  • Patch Kulit: Ini ditempelkan pada kulit selama satu minggu dan diganti setiap minggu selama tiga minggu, kemudian istirahat satu minggu.
  • Cincin Vagina (NuvaRing): Cincin ini dipakai di dalam vagina selama tiga minggu, lalu dilepas satu minggu sebelum diganti yang baru.
  • Suntikan Kombinasi: Diberikan satu kali suntikan per bulan.

2. Kontrasepsi Progestin Saja

  • Pil Progestin (POP/Minipill): Ini pil yang diminum setiap hari tanpa jeda.
  • IUD Hormonal (Mirena): Alat ini dipasang di dalam rahim dan bisa bertahan efektif hingga 5-7 tahun.
  • Implan Kontrasepsi (Jadelle/Nexplanon): Ditanam di bawah kulit lengan atas, efektif selama 3-5 tahun.
  • Suntikan Progestin (Depo-Provera): Diberikan setiap tiga bulan sekali.

3. Kontrasepsi Non-Hormonal

  • Ormeloxifene (SERM): Ormeloxifene, juga dikenal sebagai centchroman, adalah salah satu modulator reseptor estrogen selektif, atau SERM, suatu kelas obat yang bekerja pada reseptor estrogen. Ini paling dikenal sebagai kontrasepsi oral nonsteroid yang diminum seminggu sekali.

Cara Kerja Kontrasepsi Hormonal

Sekarang kita bahas gimana cara kerja kontrasepsi hormonal, Bro n Sis. Setiap jenis kontrasepsi hormonal punya cara kerja yang sedikit berbeda, tapi semuanya bertujuan untuk mencegah kehamilan.

1. Kontrasepsi Kombinasi (Estrogen dan Progestin)

  • Mencegah Ovulasi: Hormon-hormon ini bekerja dengan mencegah ovarium melepas sel telur.
  • Mengentalkan Lendir Serviks: Lendir serviks jadi lebih kental sehingga sperma sulit mencapai sel telur.
  • Menghambat Perkembangan Folikel: Mengurangi peluang ovulasi.
  • Mengurangi Motilitas Tuba: Memperlambat pergerakan sel telur di tuba falopi (saluran yang menghubungkan antara indung telur/ovarium dan rahim).

2. Progestin

  • Mengentalkan Lendir Serviks: Sama seperti kombinasi, ini membuat sperma sulit mencapai sel telur.
  • Menghambat Ovulasi: Meski tidak selalu menghambat ovulasi setiap siklus, tetapi sering kali berhasil.
  • Mengubah Endometrium: Membuat lapisan rahim menjadi tipis sehingga sulit bagi sel telur yang sudah dibuahi untuk menempel.

Begitulah penjelasan singkat tentang cara kerja kontrasepsi hormonal. Sekarang sudah tahu, ya, bagaimana cara kerjanya untuk mencegah kehamilan. Menurut Bro n Sis mana nih jenis kontrasepsi hormonal yang paling kompleks cara kerjanya?

Manfaat Medis Penggunaan Kontrasepsi Hormonal

Penggunaan medis kontrasepsi hormonal, selain untuk mencegah kehamilan, ternyata juga punya banyak manfaat medis lainnya. Seperti apa manfaat medis penggunaan kontrasepsi hormonal? Yuk, kita bahas satu per satu!

  1. Pencegahan Kehamilan: Ini tentu saja tujuan utama dari kontrasepsi hormonal. Dengan tingkat keefektifan yang sangat tinggi, kontrasepsi ini menjadi pilihan favorit banyak wanita.
  2. Pengobatan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS): Kontrasepsi hormonal sering digunakan untuk mengatasi PCOS. Pil KB bisa membantu mengurangi gejala PCOS dengan menurunkan kadar hormon androgen dalam tubuh.
  3. Dismenore: Buat wanita yang sering mengalami kram dan nyeri saat menstruasi, kontrasepsi hormonal bisa jadi solusinya. Pil KB, IUD hormonal, cincin vagina, dan implan kontrasepsi sering digunakan untuk mengurangi kram dan nyeri ini.
  4. Menorrhagia: Buat yang mengalami menstruasi berlebihan atau berkepanjangan, kontrasepsi hormonal bisa membantu mengatur siklus menstruasi dan mengurangi perdarahan berlebihan.
  5. Hirsutisme: Kontrasepsi hormonal, terutama pil KB, bisa membantu mengurangi pertumbuhan rambut yang berlebihan pada wajah dan tubuh, yang sering disebabkan oleh hormon androgen berlebih.

Efektivitas Kontrasepsi Hormonal dalam Mencegah Kehamilan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, metode kontrasepsi hormonal itu sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Sebenarnya, seberapa efektif sih alat penunda kehamilan ini bekerja? 

  • Tingkat Kegagalan: Kalau digunakan sesuai dengan petunjuk, tingkat kegagalan kontrasepsi hormonal kurang dari 1% per tahun. Artinya, dari 100 wanita yang menggunakan metode ini, kurang dari satu yang bisa hamil dalam setahun.
  • Implan Kontrasepsi (Jadelle, Implanon): Tingkat kegagalan hanya 0,05% per tahun. Ini salah satu metode yang paling efektif.
  • Pil Kombinasi dan Progestin: Tingkat kegagalan metode ini sekitar 0,3% per tahun jika digunakan dengan sempurna.
  • Suntikan (Depo-Provera): Tingkat kegagalan sekitar 3% per tahun, karena penggunaannya memerlukan tindakan teratur setiap tiga bulan.

Dengan tingkat efektivitas yang tinggi, enggak heran kalau kontrasepsi hormonal menjadi pilihan banyak wanita di seluruh dunia.

Efek Samping dan Risiko Kontrasepsi Hormonal

Nah, Bro n Sis, meskipun kontrasepsi hormonal sangat efektif, tentu ada beberapa efek samping dan risiko yang perlu diketahui. Jangan khawatir, kebanyakan efek sampingnya ringan dan bisa diatasi. Yuk, kita lihat apa saja efek samping dan risikonya!

1. Efek Samping Umum:

  • Perdarahan Tidak Teratur: Pada awal penggunaan, bisa terjadi perdarahan di luar siklus menstruasi yang biasa.
  • Amenore: Beberapa wanita mungkin mengalami berhenti menstruasi sama sekali.
  • Sakit Kepala: Penggunaan kontrasepsi hormonal kadang bisa menyebabkan sakit kepala.
  • Penambahan Berat Badan: Beberapa wanita melaporkan peningkatan berat badan.

2. Risiko Kanker:

  • Kanker Payudara: Penggunaan kontrasepsi hormonal bisa sedikit meningkatkan risiko kanker payudara, terutama pada pengguna baru.
  • Kanker Serviks: Ada sedikit peningkatan risiko kanker serviks pada penggunaan jangka panjang.
  • Pengurangan Risiko Kanker Ovarium dan Endometrium: Sebaliknya, kontrasepsi hormonal dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan endometrium secara signifikan.

3. Pengaruh pada Suasana Hati dan Kesehatan Mental:

  • Depresi: Beberapa studi menunjukkan adanya kaitan antara kontrasepsi hormonal dan peningkatan risiko depresi, terutama pada remaja.
  • Perubahan Suasana Hati: Bisa terjadi perubahan suasana hati, seperti mudah marah atau merasa cemas.

4. Pengaruh pada Berat Badan dan Metabolisme:

  • Penambahan Berat Badan: Beberapa metode kontrasepsi hormonal bisa menyebabkan peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan.
  • Kepastian Berat Badan: Tidak semua pengguna mengalami penambahan berat badan, dan efek ini bervariasi antar individu.

Dengan memahami efek samping dan risiko ini, Bro n Sis bisa lebih bijak dalam memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan kalian. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum memutuskan untuk menggunakan kontrasepsi hormonal. Lanjut ke bagian berikutnya yuk, kita masih punya banyak informasi menarik lainnya!

Keuntungan Memakai Kontrasepsi Hormonal Untuk Kesehatan Lainnya

Nah, Bro n Sis, selain buat mencegah kehamilan, kontrasepsi hormonal juga punya banyak keuntungan kesehatan lainnya. Yuk, kita bahas apa saja manfaat lainnya!

1. Mengurangi Risiko Kanker Ovarium dan Endometrium

Penggunaan kontrasepsi hormonal bisa mengurangi risiko kanker ovarium dan endometrium secara signifikan. Bahkan, efek perlindungan ini bisa bertahan hingga bertahun-tahun setelah berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal.

2. Mengurangi Kram Menstruasi

Buat kalian yang sering mengalami nyeri dan kram saat menstruasi, kontrasepsi hormonal bisa jadi penyelamat. Pil KB, IUD hormonal, dan metode lainnya bisa membantu mengurangi intensitas kram dan nyeri.

3. Mengatur Siklus Menstruasi

Kontrasepsi hormonal bisa membantu mengatur siklus menstruasi, membuatnya lebih teratur dan bisa diprediksi. Ini sangat membantu buat yang punya siklus menstruasi yang tidak teratur.

4. Mengurangi Jerawat

Beberapa jenis pil KB dapat membantu mengurangi jerawat dengan menurunkan produksi sebum di kulit.

5. Mengurangi Risiko Anemia Defisiensi Besi

Dengan mengurangi volume dan durasi perdarahan menstruasi, kontrasepsi hormonal bisa membantu mencegah atau mengatasi anemia defisiensi besi.

6. Mengurangi Risiko Penyakit Radang Panggul (PID)

Penggunaan kontrasepsi hormonal dapat mengurangi risiko PID, yang bisa menyebabkan infertilitas jika tidak diobati.

7. Mengurangi Gejala PCOS

Bagi kalian yang punya PCOS, kontrasepsi hormonal bisa membantu mengatur kadar hormon dan mengurangi gejala seperti hirsutisme dan menstruasi tidak teratur.

Dengan semua manfaat ini, enggak heran kalau kontrasepsi hormonal sering jadi pilihan utama banyak wanita. Tapi ingat, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan metode yang terbaik buat kalian.

Bagaimana Efek Interaksi Kontrasepsi Hormonal dengan Obat Lain?

Bro n Sis, sebelum kalian memilih kontrasepsi hormonal, penting banget buat tahu efeknya dengan interaksi obat lain. Karena, beberapa obat bisa mengurangi efektivitas kontrasepsi hormonal atau malah memperkuat efek sampingnya. Yuk, kita bahas lebih detail.

1. Antikonvulsan:

  • Obat-obatan seperti fenitoin, karbamazepin, barbiturat, topiramate, dan oxcarbazepine bisa menurunkan efektivitas kontrasepsi hormonal. Jadi, buat yang lagi menggunakan obat kejang, konsultasi dahulu dengan dokter sebelum pakai kontrasepsi hormonal.
  • Antikonvulsan lainnya seperti gabapentin, lamotrigin, levetiracetam, tiagabine, dan asam valproat tidak menurunkan efektivitas kontrasepsi hormonal, tapi ada kekhawatiran bahwa kontrasepsi oral bisa mengurangi efektivitas lamotrigin atau obat pencegah kejang pada penderita epilepsi.

2. Antibiotik:

  • Rifampisin dan rifabutin bisa mengurangi efektivitas kontrasepsi hormonal. Kalau kalian lagi minum antibiotik ini, pastikan kalian pakai metode kontrasepsi cadangan seperti kondom.
  • Antibiotik lain yang umum digunakan tidak memiliki efek signifikan terhadap kontrasepsi hormonal, jadi enggak perlu khawatir pakai kontrasepsi hormonal sambil minum antibiotik lainnya.

3. St. John’s Wort:

  • St. John’s Wort (SJW) adalah suplemen herbal yang sering digunakan untuk mengatasi depresi ringan sampai sedang. Tapi, sayangnya SJW  bisa mengurangi efektivitas pil KB, patch, dan cincin vagina. Jadi, lebih baik hindari suplemen ini kalau kalian sedang menggunakan kontrasepsi hormonal.

Ingat, Bro n Sis, selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker kalian tentang semua obat atau suplemen yang sedang kalian konsumsi. Ini penting supaya kontrasepsi hormonal yang kalian pakai tetap efektif dan aman.

Itulah tadi penjelasan tentang keuntungan kesehatan tambahan dari kontrasepsi hormonal dan interaksi dengan obat lain. Masih ada info menarik lainnya, jadi stay tuned, ya, Bro n Sis!

Kesimpulan

Kontrasepsi hormonal adalah metode yang efektif dan populer untuk mencegah kehamilan. Dengan berbagai jenis seperti pil, patch, cincin vagina, implan, dan suntikan, kalian bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup kalian. 

Selain mencegah kehamilan, kontrasepsi hormonal juga punya banyak manfaat kesehatan tambahan seperti mengurangi risiko kanker ovarium dan endometrium, mengurangi kram menstruasi, membantu mengatasi gejala PCOS, dan masih banyak lagi.

Namun, seperti semua metode medis lainnya, kontrasepsi hormonal juga memiliki efek samping dan risiko yang perlu dipertimbangkan. Penting banget buat kalian untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan metode yang akan digunakan. Jangan lupa juga untuk memperhatikan interaksi dengan obat lain yang sedang kalian konsumsi.

Dengan informasi yang lengkap dan tepat, kalian bisa membuat keputusan yang lebih baik dan bijak mengenai penggunaan kontrasepsi hormonal. Semoga artikel ini bisa membantu kalian lebih memahami apa itu kontrasepsi hormonal dan segala aspeknya. Jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut dan selalu jaga kesehatan kalian, Bro n Sis! Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Stay safe and stay informed!

REFERENSI

  • Wikipedia. (2024). Hormonal Contraception. Diakses dari https://en.wikipedia.org/wiki/Hormonal_contraception
  • National Cancer Institute. (2024). Hormonal Contraception. Diakses dari https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-terms/def/hormonal-contraception
  • UpToDate. (2024). Hormonal Methods of Birth Control: Beyond the Basics. Diakses dari https://www.uptodate.com/contents/hormonal-methods-of-birth-control-beyond-the-basics/print
  • MSD Manuals. (2024). Hormonal Methods of Contraception. Diakses dari https://www.msdmanuals.com/home/women-s-health-issues/family-planning/hormonal-methods-of-contraception#Oral-Contraceptives_v8951257
Exit mobile version