5 Cara Mencegah Kehamilan Setelah Berhubungan Intim

Mencegah Kehamilan
8 Cara Mencegah Kehamilan Setelah Berhubungan Intim. Sumber: IST

Halo Bro n Sis! Kali ini kita bakal bahas topik yang super penting dan pastinya bikin kalian penasaran, yaitu tentang cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Informasi ini penting banget buat kalian yang aktif secara seksual tapi belum siap buat punya anak. Dengan memahami berbagai cara ini, kalian bisa ambil langkah yang tepat untuk mencegah kehamilan yang tak diinginkan.

Pernah enggak sih, kalian mengalami atau dengar cerita teman yang lagi seru-serunya, eh kondom bocor atau lupa minum pil KB? Tenang saja, Bro n Sis, kita bakal kasih tahu langkah-langkah yang bisa kalian ambil biar tetap aman.

Di artikel ini, kita akan bahas berbagai cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Mulai dari kontrasepsi darurat sampai metode penghalang, semua bakal kita bahas dengan bahasa yang santai dan informatif. 

Dengan pengetahuan ini, kalian bisa lebih tenang dan siap menghadapi situasi yang mungkin tak terduga. Yuk, kita mulai dari cara pertama buat mencegah kehamilan setelah berhubungan intim!

1. Menggunakan Kontrasepsi Darurat

Bro n Sis, kalau kalian lagi panik habis berhubungan intim tanpa pelindung, tenang dulu. Cara pertama yang bisa kalian lakukan adalah menggunakan kontrasepsi darurat. Kontrasepsi darurat, atau sering disebut sebagai pil pencegah kehamilan, adalah pil KB dosis tinggi yang bisa mencegah kehamilan kalau diminum dalam waktu tertentu setelah berhubungan seks.

Pil kontrasepsi darurat ini paling efektif kalau diminum secepat mungkin setelah berhubungan, idealnya dalam 72 jam. Ada dua jenis pil yang bisa kalian pilih, levonorgestrel yang harus diminum dalam waktu 72 jam dan ulipristal asetat yang bisa diminum sampai 120 jam (5 hari) setelah berhubungan. Meskipun begitu, makin cepat kalian minum, makin besar peluangnya buat mencegah kehamilan.

Efektivitas pil kontrasepsi darurat mencapai sekitar 75%, jadi cukup bisa diandalkan dalam situasi darurat. Tapi ingat, pil ini nggak bisa digunakan sebagai metode kontrasepsi reguler, ya. Efek sampingnya bisa berupa mual, muntah, nyeri payudara, dan sakit kepala. Jadi, pastikan kalian juga punya pil anti mual kalau mau pakai cara ini.

Setelah tahu tentang kontrasepsi darurat, kita lanjut ke cara kedua yang sering banget disalahpahami. Yuk, simak!

2. Membuang Air Kencing Setelah Berhubungan Seks

Nah, Bro n Sis, ada mitos yang bilang kalau kencing setelah berhubungan seks bisa mencegah kehamilan. Faktanya, ini enggak benar sama sekali. Kencing setelah berhubungan seks enggak akan membantu mengeluarkan sperma dari dalam vagina, karena sperma sudah bisa berenang masuk ke rahim dalam hitungan menit setelah ejakulasi.

Meskipun begitu, kencing setelah berhubungan seks tetap disarankan, tapi bukan buat mencegah kehamilan. Ini lebih buat mencegah infeksi saluran kemih (ISK), terutama buat kalian yang sering mengalami ISK. Kencing bisa membantu membersihkan bakteri yang mungkin masuk ke uretra selama berhubungan.

3. Menggunakan Metode Douching, Masukkan Cairan ke dalam Vagina

Bro n Sis, pernah dengar tentang douching? Douching adalah metode menyemprotkan cairan ke dalam vagina dengan tujuan membersihkannya. Tapi, ini juga bukan cara yang efektif buat mencegah kehamilan. Bahkan, dokter sama sekali enggak merekomendasikan douching karena bisa mengganggu keseimbangan bakteri alami di vagina dan mengubah pH-nya.

Douching juga enggak efektif karena sperma bisa mencapai rahim dalam hitungan menit setelah hubungan seks, jadi semprotan cairan enggak akan bisa mengeluarkan sperma yang sudah masuk. Selain itu, douching bisa meningkatkan risiko infeksi dan iritasi pada vagina.

Jadi, hindari hal-hal yang bisa mengganggu kesehatan reproduksi kalian ya, Bro n Sis.

4. Memakai IUD (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Bro n Sis, cara selanjutnya yang bisa kalian pertimbangkan adalah menggunakan IUD atau alat kontrasepsi dalam rahim. IUD adalah alat kecil berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter atau perawat terlatih. Ada dua jenis IUD, hormonal dan non-hormonal (terbuat dari tembaga).

IUD ini bisa dipakai sebagai kontrasepsi darurat kalau dipasang dalam waktu lima hari (120 jam) setelah berhubungan seks tanpa pelindung. Efektivitasnya sangat tinggi, bahkan lebih dari 98%. Keren, kan? IUD bekerja dengan cara mencegah sperma mencapai sel telur atau mencegah sel telur yang telah dibuahi untuk menempel di dinding rahim.

Prosedur pemasangan IUD cukup cepat dan biasanya enggak menyakitkan. Setelah dipasang, kalian enggak perlu khawatir lagi karena IUD bisa bertahan hingga 10 tahun, tergantung jenisnya. Jadi, ini juga bisa jadi solusi jangka panjang buat kalian yang ingin perlindungan ekstra.

5. Melakukan Konsultasi dengan Dokter 

Bro n Sis, langkah terakhir yang sangat penting adalah berkonsultasi dengan dokter setelah berhubungan seks tanpa pelindung. Konsultasi dengan dokter atau tenaga medis profesional bisa memberikan kalian informasi dan saran yang tepat mengenai pilihan kontrasepsi yang paling sesuai dengan kondisi kalian.

Berikut beberapa alasan kenapa konsultasi dengan dokter itu penting:

  • Informasi yang Tepat: Dokter bisa memberikan informasi yang akurat tentang semua metode kontrasepsi darurat yang tersedia, termasuk pil pencegah kehamilan dan IUD.
  • Pemantauan Kesehatan: Dokter bisa memantau efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan kontrasepsi darurat dan memberikan saran tentang cara mengatasinya.
  • Tes Kehamilan: Jika menstruasi kalian terlambat atau kalian mengalami gejala kehamilan, dokter bisa melakukan tes kehamilan untuk memastikan dan memberikan langkah-langkah selanjutnya.
  • Pilihan Kontrasepsi Jangka Panjang: Dokter juga bisa membantu kalian memilih metode kontrasepsi jangka panjang yang lebih sesuai untuk mencegah kehamilan di masa depan.

Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau pergi ke klinik kesehatan reproduksi terdekat. Mereka ada untuk membantu kalian dan memastikan mendapatkan informasi dan perawatan yang dibutuhkan.

Kesimpulan

Kontrasepsi darurat seperti pil pencegah kehamilan dan IUD sangat efektif jika digunakan segera setelah berhubungan seks tanpa pelindung. Kencing setelah berhubungan seks dan douching mungkin sering didengar, tapi sebenarnya tidak efektif untuk mencegah kehamilan.

Jika kalian aktif secara seksual, pastikan untuk selalu menggunakan metode kontrasepsi ekstra yang digunakan sebelum berhubungan seksual, seperti kondom pria dan wanita, penutup serviks, dan diafragma agar bisa melindungi dari penyakit menular seksual juga. Jangan lupa, berkonsultasi dengan dokter sangat penting untuk mendapatkan saran yang tepat dan pemantauan kesehatan yang diperlukan.

Ingat, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Dengan informasi ini, kalian bisa lebih memahami dan mengontrol kesehatan reproduksi kalian. Selalu gunakan pelindung sebelum melakukan hubungan badan dan tetap bijaksana dalam melakukan segala hal, Bro n Sis! Sampai jumpa di artikel berikutnya yang pastinya enggak kalah informatif dan bermanfaat. Stay safe and stay informed!

REFERENSI

  • NCBI. (2010). Kontrasepsi darurat: Mencegah kehamilan setelah berhubungan seks. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2851378/
  • Lovima. (n.d.). What can you do after sex to prevent pregnancy? Retrieved from https://www.lovima.com/blog/what-can-you-do-after-sex-to-prevent-pregnancy/
  • Relainstitute. (n.d.). How to stop pregnancy after a day of intercourse? Retrieved from https://www.relainstitute.com/blog/how-to-stop-pregnancy-after-a-day-of-intercourse/
Exit mobile version