Mengenal Alat Kontrasepsi Pria yang Bagus dan Aman Cegah Kehamilan

Kondom
Alat kontrasepsi pria yang bagus dan aman, apa saja. Sumber: IST

Halo, Bro n Sis! Sudah tahu belum, alat kontrasepsi enggak hanya untuk wanita, lho, ada pula alat kontrasepsi pria. 

Memang umumnya kebanyakan dari kita lebih akrab dengan alat kontrasepsi untuk wanita, seperti pil KB, IUD, atau suntikan. Seiring berkembangnya ilmu medis, kini makin banyak penelitian yang fokus untuk mengembangkan alat kontrasepsi pria yang bagus. Karena pada dasarnya, dalam aktivitas seksual, pembagian tanggung jawab antara pria dan wanita harus berjalan seimbang. 

Pilihan yang paling umum untuk metode kontrasepsi pria adalah kondom dan vasektomi. Sekarang, seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, para ilmuwan gencar mengulik berbagai metode baru yang lebih aman dan efektif. Seiring berkembangnya teknologi, ada beberapa alat kontrasepsi lain. Apa saja? Yuk, kita mulai perjalanan seru ini buat lebih mengerti soal kontrasepsi pria!

Kontrasepsi Pria Sangat Penting untuk Mencegah Peningkatan Kehamilan

Alat kontrasepsi sangat penting digunakan karena peningkatan kehamilan yang enggak diinginkan bisa jadi masalah besar untuk kesehatan ibu hamil sampai berdampak ke bayi yang stunting. Faktanya, hampir setengah dari semua kehamilan di dunia setiap tahunnya itu adalah kehamilan yang tak direncanakan. Kebayang dong gimana repotnya?

Kehamilan yang enggak diinginkan sering berujung pada berbagai masalah, mulai dari masalah kesehatan, sosial, hingga ekonomi. Banyak pasangan yang belum siap secara finansial dan emosional untuk punya anak. Akhirnya, ini bisa berdampak pada kualitas hidup mereka dan anak-anak mereka nanti. Makanya, penggunaan kontrasepsi itu penting.

Dengan adanya kontrasepsi yang bisa dipakai pria, tanggung jawab untuk mencegah kehamilan bisa dibagi secara adil. Jadi, bukan cuma wanita yang harus pusing memikirkan penggunaan alat kontrasepsi, tapi pria juga ikut andil.

Saat ini, pilihan kontrasepsi buat pria masih terbatas, kebanyakan cuma kondom dan vasektomi. Kondom memang praktis, tapi masih bisa gagal jika enggak dipakai dengan benar. 

Vasektomi, yakni prosedur operasi yang dilakukan dengan cara memotong vas deferens atau saluran berbentuk tabung kecil di dalam skrotum yang membawa sperma dari testikel menuju penis, memang efektif. Sayangnya, prosedur operasi ini enggak bisa mengembalikan jalur vas deferens. 

Makanya, manusia butuh banget metode kontrasepsi baru yang lebih fleksibel dan bisa diandalkan. Dengan adanya inovasi baru dalam kontrasepsi pria, para pria jadi bisa punya lebih banyak pilihan untuk mencegah kehamilan.

Metode Kontrasepsi Pria yang Ada Saat Ini

Bro n Sis, sekarang kita masuk ke bagian yang enggak kalah penting, yaitu metode kontrasepsi pria yang sudah tersedia dan bisa dipakai sekarang. Ada beberapa pilihan yang mungkin sudah enggak asing buat kalian. Yuk, kita bahas satu-satu!

Kondom

Kondom adalah salah satu metode kontrasepsi yang paling populer dan mudah didapat. Cara kerjanya cukup simpel, yaitu dengan mencegah sperma masuk ke dalam rahim saat berhubungan seks. Kondom terbuat dari lateks atau bahan non-lateks, jadi bisa dipakai buat yang alergi lateks.

  • Kelebihan:
    • Praktis dan mudah digunakan.
    • Melindungi dari Infeksi Menular Seksual (IMS).
    • Bisa dibeli tanpa resep dokter.
  • Kekurangan:
    • Bisa rusak atau bocor jika tidak dipakai dengan benar.
    • Beberapa orang merasa kurang nyaman atau mengurangi sensasi.

Vasektomi

Vasektomi adalah prosedur bedah kecil yang dilakukan untuk memotong atau mengikat saluran yang membawa sperma dari testis ke uretra. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan anestesi lokal dan memakan waktu sekitar 15-30 menit.

  • Keefektifan:
    • Vasektomi sangat efektif, dengan tingkat kegagalan kurang dari 1%.
    • Setelah vasektomi, sperma tidak akan ada dalam cairan ejakulasi, sehingga mencegah kehamilan.
  • Risiko:
    • Nyeri dan pembengkakan sementara setelah prosedur.
    • Ketidaknyamanan jangka panjang pada beberapa pria.
    • Tidak mudah dibalikkan; meskipun bisa dibalik, prosedur pembalikannya kompleks dan tidak selalu berhasil.

Coitus Interruptus (Metode Menarik Keluar)

Metode menarik keluar adalah teknik di mana pria menarik penisnya dari vagina sebelum ejakulasi. Tujuannya untuk mencegah sperma masuk ke dalam rahim.

  • Kelebihan:
    • Tidak memerlukan alat atau biaya.
    • Bisa dilakukan tanpa persiapan khusus.
  • Kekurangan:
    • Risiko kegagalan tinggi karena sperma bisa keluar sebelum ejakulasi (pre-ejakulasi).
    • Membutuhkan kontrol diri yang tinggi dan koordinasi antara pasangan.

Nah, Bro n Sis, itulah beberapa metode kontrasepsi pria yang sudah umum dan bisa dilakukan oleh pria. 

Ternyata, enggak hanya itu saja, pada bagian selanjutnya, kita akan bahas metode kontrasepsi hormonal yang sedang dikembangkan dan sepertinya bakal jadi alat pencegah kehamilan yang hits. Yuk, lanjut membahasnya dalam artikel ini!

Metode Kontrasepsi Hormonal untuk Pria

Metode kontrasepsi hormonal untuk pria ini lagi banyak dibicarakan karena potensinya yang besar dalam mencegah kehamilan. Seperti apa bentuk dan cara kerjanya? Mari simak lebih mendalam dengan scroll ke bawah, Bro n Sis

Apa itu Kontrasepsi Hormonal?

Kontrasepsi hormonal untuk pria bekerja dengan mengganggu produksi sperma melalui penggunaan hormon sintetis. Biasanya, hormon yang digunakan adalah kombinasi androgen (seperti testosteron) dan progestin. Kombinasi ini berfungsi menekan produksi sperma hingga ke tingkat yang sangat rendah atau bahkan menghentikannya sama sekali.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Cara kerja kontrasepsi hormonal pria mirip dengan pil KB pada wanita. Hormon yang diberikan mengganggu siklus normal produksi sperma dengan menghambat hormon yang diperlukan untuk spermatogenesis (produksi sperma). Metode ini bisa diberikan dengan beberapa cara, seperti:

  • Pil Oral: Pil yang diminum setiap hari dan mengandung hormon yang menekan produksi sperma.
  • Suntikan: Hormon disuntikkan ke tubuh dengan jadwal tertentu, misalnya setiap beberapa minggu.
  • Gel Transdermal: Gel yang dioleskan pada kulit setiap hari dan menyerap hormon melalui kulit.
  • Implan: Batang kecil yang dimasukkan di bawah kulit yang melepaskan hormon secara perlahan selama beberapa bulan.

Kontrasepsi Hormonal Pria yang Masih dalam Pengembangan

Kontrasepsi pria yang masih dalam pengembangan ini adalah pertanda masa depan yang lebih baik lebih bisa diandalkan untuk mengatur angka kelahiran. Berikut adalah alat kontrasepsi pria yang sedang dikembangkan!

MENT (7α-Methyl-19-nortestosteron)

MENT adalah hormon sintetik yang sangat kuat dan diharapkan bisa digunakan dalam bentuk implan atau suntikan untuk jangka panjang.

Penelitian awal menunjukkan bahwa MENT bisa menekan produksi sperma secara efektif, tetapi masih diperlukan lebih banyak studi untuk memahami efek samping jangka panjangnya.

11β-MNTDC (11β-methyl-19-nortestosteron 17β-dodecylcarbonate)

11β-MNTDC adalah hormon sintetik yang mirip dengan DMAU, tetapi dengan potensi efek samping yang lebih sedikit. Obat ini juga diharapkan bisa diminum sebagai pil harian.

Hasil awal dari uji klinis menunjukkan bahwa 11β-MNTDC efektif dalam menekan hormon yang diperlukan untuk produksi sperma tanpa menyebabkan efek samping serius.

DMAU (Dimethandrolone Undecanoate)

DMAU adalah pil hormonal yang diharapkan bisa menjadi ‘pil KB’ untuk pria. Obat ini bekerja dengan menekan produksi hormon yang diperlukan untuk spermatogenesis.

Uji klinis awal menunjukkan bahwa DMAU efektif dalam menekan jumlah sperma hingga ke tingkat yang sangat rendah. Efek samping yang dilaporkan relatif ringan, seperti penambahan berat badan dan sedikit penurunan libido.

Alat Kontrasepsi Non-Hormonal Pria yang Masih dalam Pengembangan

RISUG (Reversible Inhibition of Sperm Under Guidance)

RISUG adalah metode yang melibatkan penyuntikan gel ke dalam vas deferens untuk memblokir sperma. Ini bisa dihilangkan dengan suntikan kedua jika pria ingin memulihkan kesuburannya.

RISUG telah diuji di India selama beberapa dekade dan menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan. Efek samping yang dilaporkan minimal, tetapi studi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan reversibilitas pada manusia.

Vasalgel

Vasalgel adalah metode yang mirip dengan RISUG, di mana gel disuntikkan ke dalam vas deferens untuk memblokir sperma. Ini juga dapat dibalik dengan suntikan lain.

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa Vasalgel efektif dan bisa dibalik, tetapi uji klinis pada manusia masih diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.

Adjudin

Adjudin adalah senyawa yang mengganggu proses spermatogenesis dengan menargetkan sel Sertoli di testis.

Studi awal pada hewan menunjukkan bahwa Adjudin bisa menekan produksi sperma, tetapi efek samping seperti peradangan hati perlu diatasi sebelum bisa digunakan pada manusia.

Eppin

Eppin adalah protein yang terdapat di permukaan sperma. Menargetkan Eppin dengan senyawa tertentu bisa menghambat motilitas sperma.

Penelitian pada monyet menunjukkan bahwa menargetkan Eppin bisa menurunkan motilitas sperma secara signifikan dan efek ini bisa dibalik.

Bro n Sis, itulah beberapa metode kontrasepsi pria yang sedang dalam pengembangan. Metode-metode ini menunjukkan banyak harapan untuk masa depan di mana pria punya lebih banyak pilihan untuk mencegah kehamilan. Setiap inovasi ini masih membutuhkan banyak penelitian sebelum bisa tersedia secara luas, tetapi masa depan kontrasepsi pria terlihat sangat menjanjikan. 

Kontrasepsi Hormonal Pria Memiliki Efek Samping Bagi Kesehatan 

Seperti halnya metode kontrasepsi lainnya, kontrasepsi hormonal pria juga memiliki efek samping. Beberapa efek samping yang paling umum dilaporkan meliputi:

  • Penambahan Berat Badan: Beberapa pria melaporkan peningkatan berat badan setelah menggunakan kontrasepsi hormonal.
  • Jerawat: Perubahan hormon bisa menyebabkan munculnya jerawat pada beberapa pengguna.
  • Perubahan Suasana Hati dan Libido: Beberapa pria mengalami perubahan suasana hati, termasuk depresi dan penurunan atau peningkatan libido.
  • Penekanan Kolesterol HDL: Beberapa studi menunjukkan penurunan kolesterol HDL (kolesterol baik) pada pengguna kontrasepsi hormonal.

Tantangan dan Masa Depan Kontrasepsi Pria

Meskipun banyak harapan dan perkembangan di bidang kontrasepsi pria, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Yuk, kita lihat apa saja tantangan dan bagaimana masa depan kontrasepsi pria.

Pendanaan dan Investasi

  • Kendala Pendanaan

Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya pendanaan. Penelitian dan pengembangan alat kontrasepsi pria membutuhkan dana besar, dan sampai sekarang, belum banyak investor yang tertarik untuk mendanai uji coba klinis yang mahal.

  • Kebutuhan Dukungan Investor

Dukungan dari perusahaan farmasi besar dan investor industri sangat penting. Kalau ada lebih banyak dukungan, pengembangan alat kontrasepsi pria bisa lebih cepat dan efisien.

Harapan dan Perkembangan

  • Harapan Para Peneliti dan Ahli

Para peneliti dan ahli tetap optimis bahwa alat kontrasepsi pria akan segera tersedia di pasar. Mereka terus bekerja keras untuk memastikan bahwa metode yang dikembangkan aman dan efektif.

  • Potensi Pasar dan Dukungan Investor

Dengan semakin banyaknya minat dari pria terhadap kontrasepsi, potensi pasar untuk alat kontrasepsi pria sangat besar. Ini bisa menarik lebih banyak investor untuk mendukung pengembangan produk-produk baru.

Perubahan Pola Pikir

  • Dari Eksklusif ke Inklusif

Untuk mencapai titik ini, kita perlu mengubah pola pikir dari melihat kontrasepsi pria dan wanita sebagai dua hal yang terpisah. Kontrasepsi pria juga merupakan bagian dari kesehatan wanita karena membantu mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.

  • Pendidikan dan Kesadaran

Meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang pentingnya kontrasepsi pria juga merupakan kunci. Semakin banyak orang yang paham, semakin besar dukungan yang bisa didapatkan.

Dengan terus mendukung penelitian dan pengembangan, serta mengubah pola pikir kita, kita bisa berharap bahwa alat kontrasepsi pria akan menjadi bagian penting dari kesehatan reproduksi di masa depan.

Kesimpulan

Bro n Sis, pentingnya kontrasepsi pria dalam mencegah kehamilan yang tak diinginkan jangan diremehkan, ya. Dengan lebih banyak pria yang terlibat dalam keluarga berencana, kita bisa mencapai kesetaraan gender yang lebih baik dan mengurangi beban yang selama ini lebih banyak ditanggung oleh wanita. 

Ada beberapa metode kontrasepsi pria yang sudah tersedia saat ini, seperti kondom dan vasektomi yang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kondom praktis dan melindungi dari IMS, tapi bisa kurang efektif jika tidak digunakan dengan benar. Sedangkan Vasektomi sangat efektif, tapi bersifat permanen dan tidak mudah dibalik.

Setelah mengetahui berbagai pilihan yang telah dibahas dalam artikel ini, penting untuk membicarakan dengan pasangan tentang pilihan kontrasepsi yang paling cocok. Ingat, kesehatan reproduksi adalah tanggung jawab bersama, dan komunikasi yang baik adalah kunci untuk memilih metode yang terbaik bagi kalian berdua.

Mari kita dukung penelitian dan pengembangan alat kontrasepsi pria ini supaya bisa segera tersedia di pasar demi mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, serta mendukung kesetaraan dalam tanggung jawab kontrasepsi. Tetaplah terinformasi dan bertanggung jawab dalam kesehatan reproduksi kalian. Stay safe and stay informed!

REFERENSI

Exit mobile version