12 Ciri Orgasme Palsu Wanita, Pura-pura untuk Menyenangkan Pasangan

Ciri Orgasme Palsu Wanita
12 Ciri Orgasme Palsu Wanita, Pura-pura untuk Menyenangkan Pasangan. Sumber: IST

Halo, Bro n Sis! Pernah kah kalian merasa hubungan intim dengan pasangan mulai membosankan sampai-sampai doi pura-pura saat mencapai puncak kenikmatan? Orgasme adalah puncak kenikmatan seksual yang dirasakan seseorang saat berhubungan intim. Tapi sayangnya, enggak semua orgasme yang dialami wanita itu asli, ada beberapa yang memalsukannya demi membuat pasangannya merasa ‘senang’. Nah, makanya penting nih buat tahu ciri orgasme palsu.

Kenapa, sih, wanita bisa berpura-pura orgasme? Biasanya sih buat menyenangkan pasangannya dan bikin mereka merasa lebih percaya diri. Tapi, enggak bisa dipungkiri, hal ini bisa berdampak ke hubungan asmara kalian. Wanita yang berpura-pura orgasme mungkin merasa terpaksa melakukannya biar pasangannya puas, padahal mereka sendiri enggak merasakan kepuasan yang sesungguhnya.

Jadi penasaran kan apa saja ciri orgasme palsu dari wanita? Apakah selama ini doi di rumah hanya pura-pura atau benar mencapai titik klimaksnya? Yuk, kita exploring bersama di artikel ini.

Alasan Wanita Pura-pura Orgasme

Bro n Sis, sebelum membahas ciri orgasme palsu, kalian perlu tahu dulu, nih, kenapa sih wanita bisa berpura-pura orgasme? Ada beberapa alasan yang bikin wanita memilih buat pura-pura orgasme. Berikut penjelasannya!

1. Menyenangkan Pasangan

Salah satu alasan utama adalah buat menyenangkan pasangan. Wanita kadang berpikir kalau pura-pura orgasme bisa bikin pasangannya merasa lebih puas dan percaya diri dengan performa mereka di ranjang. Padahal faktanya ya…belum tentu, Bro!

2. Menghindari Konflik

Pura-pura orgasme juga bisa jadi cara buat menghindari konflik atau perasaan bersalah. Wanita mungkin enggak mau bikin pasangannya kecewa atau merasa gagal memuaskan mereka di ranjang.

3. Takut Dianggap Memiliki Masalah Seksual

Ada juga yang pura-pura orgasme karena takut dianggap punya masalah seksual. Mereka mungkin khawatir kalau pasangan mereka bakal mikir mereka enggak normal atau ada yang salah dengan mereka. Padahal memang untuk membuat wanita orgasme itu agak tricky, mereka enggak semudah pria untuk mencapai klimaks dan itu hal yang normal.

4. Ingin Hubungan Intim Cepat Selesai

Kadang, wanita bisa berpura-pura orgasme karena ingin hubungan intim cepat selesai. Mungkin mereka lagi capek, enggak mood, atau punya alasan lain yang bikin mereka enggak ingin berlama-lama di ranjang.

10 Ciri Orgasme Palsu

Setelah mengetahui alasan wanita memalsukan orgasme mereka, berikut ini adalah ciri orgasme palsu dari wanita yang bisa jadi pernah terjadi dalam aksi ranjangmu dan pasangan. Makanya, sebelum performa kalian di ranjang makin kacau, perhatian ciri-ciri orgasme palsu di bawah ini ya.

1. Ekspresi dan Suara Terukur

Orgasme sejati biasanya bikin wajah dan suara jadi enggak terkontrol. Suara yang enggak terkontrol ini timbul dari detak jantung dan pernapasan wanita yang meningkat. Masalahnya adalah, jika ekspresi wajah dan desahan pasanganmu terdengar statis atau terukur, bisa jadi dia cuma berpura-pura. 

2. Diam Setelah Berhubungan

Kalau setelah berhubungan pasanganmu diam saja dan enggak bilang apa-apa, bisa jadi itu tanda dia enggak benar-benar puas. Wanita yang benar-benar orgasme biasanya akan bereaksi lebih spontan, entah itu dengan berkomentar atau berbicara.

3. Senyum Canggung

Setelah berhubungan, kalau pasanganmu tersenyum canggung alih-alih tersenyum puas, itu bisa jadi tanda dia pura-pura orgasme. Senyum canggung bisa menunjukkan dia berusaha menyembunyikan ketidakpuasannya.

4. Menghindari Kontak Mata

Kontak mata adalah cara alami untuk menunjukkan kejujuran. Kalau pasanganmu menghindari kontak mata setelah berhubungan, bisa jadi dia merasa bersalah karena berpura-pura orgasme.

5. Penggunaan Stimulan

Kalau pasanganmu selalu butuh alkohol atau obat-obatan sebagai stimulan sebelum berhubungan, itu bisa jadi tanda dia enggak benar-benar menikmati hubungan tersebut. Stimulan bisa membantu mengatasi ketidaknyamanan, tapi juga bisa jadi tanda adanya masalah.

6. Reaksi yang Berlebihan

Reaksi yang terlalu berlebihan selama orgasme bisa jadi tanda dia berpura-pura. Orgasme yang asli biasanya lebih natural dan enggak banyak drama.

7. Memberikan Arahan Mendadak

Kalau tiba-tiba pasanganmu mulai memberikan petunjuk spesifik tentang apa yang harus dilakukan, bisa jadi dia bosan berpura-pura dan ingin orgasme yang sesungguhnya. Arahan ini bisa membantu kamu lebih tahu apa yang dia inginkan.

8. Enggak Nyaman Membicarakan Orgasme

Kalau pasanganmu terlihat enggak nyaman saat topik orgasme palsu dibahas, itu bisa jadi tanda dia pernah atau sering berpura-pura. Reaksi ini bisa menunjukkan rasa bersalah atau ketidaknyamanan.

9. Perlakuan Penuh Simpati

Kalau setelah berhubungan pasanganmu menepuk punggungmu atau memberikan perlakuan penuh simpati, itu bisa jadi tanda dia merasa kasihan karena kamu enggak membuatnya orgasme. Perlakuan ini bisa menunjukkan ketidakjujuran dalam hubungan.

10. Tidak Ada Kontraksi Otot

Saat wanita mencapai orgasme yang sebenarnya, otot-otot panggul dan vagina mereka akan berkontraksi hebat. Kontraksi ini biasanya terjadi dalam bentuk denyutan ritmis yang bisa dirasakan saat penetrasi. Kalau kamu tidak merasakan kontraksi ini saat pasanganmu bilang dia orgasme, bisa jadi dia hanya berpura-pura.

11. Dinding Vagina Tidak Mengencang

Dinding dan mulut vagina biasanya akan mengencang dan menjadi lebih rapat saat orgasme. Sensasi ini bisa terasa saat penetrasi. Jika kamu tidak merasakan perubahan ini, bisa jadi pasanganmu hanya berpura-pura.

12. Tidak Ada Fase Pemulihan

Orgasme biasanya diikuti oleh fase pemulihan di mana tubuh wanita kembali rileks dan lemas. Pada fase ini, napas mereka akan melambat dan detak jantung kembali normal. Jika pasanganmu terlihat biasa saja setelah mengaku orgasme, tanpa tanda-tanda fisik seperti napas yang terengah-engah atau detak jantung yang cepat, mungkin saja dia tidak benar-benar mencapai klimaks.

Tahap-Tahap Respon Seksual pada Wanita

Setelah tahu ciri orgasme palsu, sebenarnya wanita bisa enggak sih orgasme beneran? Bisa kok, bahkan ada beberapa tahapan yang menggiring pada momen orgasme wanita yang dimulai dari rangsangan sebagai dorongan awal terjadinya orgasme. Dengan mengerti tahapan ini, kalian bisa lebih peka dan tahu mana orgasme yang asli dan mana yang palsu. Yuk, perhatikan  tahapannya!

Tahap Muncul Gairah dari Rangsangan

Di tahap ini, tubuh wanita mulai merespons rangsangan seksual. Otot-otot mulai mengencang, jantung berdebar, napas memburu, puting payudara mengeras, klitoris menegang, dan keluar cairan pelumas alami dari vagina.

Tahap Antisipasi

Pada tahap ini, wanita sudah mulai mengantisipasi kenikmatan yang lebih. Tandanya, klitoris lebih peka terhadap sentuhan, otot-otot kaki dan tangan makin mengencang, napas makin cepat, detak jantung tambah kencang, dan kulit jadi kemerahan.

Tahap Klimaks (Orgasme)

Setelah menerima rangsangan yang tepat, wanita akan mencapai puncak kenikmatan yang ditandai dengan orgasme. Tahap ini hanya berlangsung beberapa detik. Otot-otot yang tadinya mengencang akan berkontraksi hebat, terutama pada kaki dan tangan. Dinding dan mulut vagina juga ikut mengencang.

Tahap Rileks

Beberapa detik setelah orgasme, tubuh wanita akan kembali rileks dan lemas. Artinya, dia sudah sukses melepaskan energi dan gairah seksualnya. Otot-otot di sekitar vagina yang tegang akan mengendur, dan detak jantung serta napas akan kembali normal.

Dampak Memalsukan Orgasme

Bro n Sis, memalsukan orgasme mungkin terlihat seperti solusi instan buat menghindari masalah ranjang, tapi kenyataannya, tindakan ini bisa membawa dampak negatif yang cukup besar, baik untuk diri sendiri maupun hubunganmu.

1. Kehilangan Kedekatan Emosional

Seks bukan cuma soal fisik, tapi juga emosional. Ketika salah satu dari kalian berpura-pura orgasme, ada unsur kejujuran yang hilang dalam hubungan. Ini bisa membuat kalian merasa semakin jauh secara emosional, karena hubungan intim yang seharusnya mempererat justru jadi tempat untuk kebohongan.

2. Kehilangan Kepercayaan

Memalsukan orgasme sama saja dengan membohongi pasangan. Meski mungkin pasanganmu tidak langsung menyadarinya, lama-lama mereka bisa merasakan ada yang enggak beres. Ketika akhirnya mereka tahu kamu berpura-pura, kepercayaan yang sudah dibangun bisa runtuh, dan itu bisa merusak hubungan kalian.

3. Kualitas Seksual Menurun

Kalau kamu terus-menerus berpura-pura orgasme, pasanganmu akan berpikir kalau cara mereka sudah benar dan memuaskan. Akibatnya, mereka mungkin enggak berusaha untuk memperbaiki atau mengeksplorasi cara lain yang lebih memuaskan. Ini bisa membuat kualitas seksual dalam hubunganmu menurun dan stagnan.

4. Sulit Mencapai Orgasme yang Sebenarnya

Ketika kamu terbiasa memalsukan orgasme, tubuhmu bisa jadi semakin sulit untuk merasakan orgasme yang sesungguhnya. Ini karena kamu tidak benar-benar mengeksplorasi dan memahami apa yang bisa membawamu ke puncak kenikmatan.

5. Tekanan Psikologis

Berpura-pura orgasme bisa menimbulkan tekanan psikologis. Kamu mungkin merasa terpaksa atau bersalah setiap kali melakukannya, dan ini bisa mempengaruhi kesehatan mentalmu secara keseluruhan.

Cara Mengatasi Orgasme Palsu

Bro n Sis, kalau kamu sering berpura-pura orgasme atau merasa pasanganmu melakukannya, jangan khawatir. Ada beberapa cara yang bisa kalian coba untuk mengatasi masalah ini dan mencapai kepuasan seksual yang sebenarnya. 

1. Komunikasi Terbuka dengan Pasangan

Komunikasi adalah kunci utama dalam hubungan. Cobalah untuk membuka pembicaraan dengan pasanganmu tentang apa yang kamu rasakan dan inginkan di ranjang. Jangan takut untuk jujur dan mengatakan bahwa kamu ingin mencoba cara baru atau butuh lebih banyak stimulasi.

2. Meningkatkan Foreplay

Foreplay atau pemanasan sebelum hubungan seksual sangat penting untuk membantu wanita mencapai orgasme. Jangan terburu-buru menuju penetrasi. Luangkan waktu untuk saling merangsang dan menikmati setiap momen bersama. Terapkan cara foreplay yang tepat dan cukup supaya bisa bikin hubungan intim lebih memuaskan.

3. Mengenali Preferensi Seksual Masing-Masing

Setiap orang punya preferensi seksual yang berbeda-beda. Cobalah untuk saling mengenali dan memahami apa yang membuat kalian berdua merasa nyaman dan terangsang. Eksplorasi berbagai posisi dan teknik untuk menemukan apa yang paling menyenangkan bagi kalian.

4. Mencoba Teknik Pernapasan dan Stimulasi Klitoris

Teknik pernapasan dan stimulasi klitoris bisa membantu wanita mencapai orgasme yang sebenarnya. Cobalah untuk fokus pada pernapasan dan relaksasi selama berhubungan intim. Stimulasi klitoris juga bisa menjadi kunci untuk mencapai puncak kenikmatan.

5. Menggunakan Bantuan Alat Seks

Jangan ragu untuk menggunakan alat bantu seks seperti vibrator untuk meningkatkan rangsangan. Alat bantu ini bisa membantu kamu dan pasangan mencapai orgasme yang lebih intens dan memuaskan.

6. Konsultasi dengan Ahli

Jika kamu merasa sulit untuk mencapai orgasme meskipun sudah mencoba berbagai cara, jangan ragu untuk konsultasi dengan ahli seksologi atau psikolog. Mereka bisa memberikan panduan dan solusi yang tepat untuk masalahmu.

Kesimpulan

Bro n Sis, itulah ciri orgasme palsu yang sering dialami wanita. Memalsukan orgasme mungkin terlihat seperti solusi sementara, tapi dampaknya bisa cukup besar untuk hubungan dan diri sendiri. Kehilangan kedekatan emosional, kepercayaan yang runtuh, kualitas seksual yang menurun, dan tekanan psikologis adalah beberapa dampak negatif dari berpura-pura orgasme.

Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk selalu berkomunikasi secara terbuka dengan pasanganmu. Jangan ragu untuk meningkatkan foreplay, mengenali preferensi seksual masing-masing, mencoba teknik pernapasan dan stimulasi klitoris, serta menggunakan alat bantu seks jika diperlukan. Jika masalah terus berlanjut, konsultasi dengan ahli bisa menjadi solusi terbaik.

Ingat, tujuan utama dari hubungan seksual adalah untuk saling memuaskan dan mempererat hubungan. Semoga artikel ini bermanfaat buat kalian semua. Terima kasih sudah membaca, Bro n Sis! Tetap semangat dalam menjaga keharmonisan hubungan kalian. See you in the next article!

REFERENSI

Exit mobile version