Kenapa Orang Selingkuh? Faktor, Dampak, Hingga Pandangan Menurut Psikolog 

Kenapa Orang Selingkuh? Faktor, Dampak, Hingga Pandangan Menurut Psikolog 
Kenapa Orang Selingkuh? Faktor, Dampak, Hingga Pandangan Menurut Psikolog. Sumber: IST

Halo, Bro n Sis! Siapa di sini yang pernah mendengar cerita tentang perselingkuhan? Mungkin dari teman, berita, atau bahkan dari pengalaman pribadi? Nah, kita semua tahu bahwa perselingkuhan sering jadi topik yang panas dan bikin penasaran. Tapi, pernah nggak sih kita bertanya-tanya, kenapa orang selingkuh? Apakah hanya karena mereka nggak setia, atau ada alasan lain di baliknya?

Ternyata, Bro n Sis, perselingkuhan itu bukan cuma soal seks atau kurang setia. Ada banyak faktor yang bikin seseorang memilih untuk selingkuh, dan seringkali alasannya lebih dalam dari yang kita kira. Dari masalah emosional, kurangnya kepuasan dalam hubungan, sampai faktor eksternal yang nggak bisa dihindari. Semua ini bisa memicu seseorang untuk mencari kepuasan di luar hubungan yang seharusnya.

Jadi, di artikel ini kita bakal kupas tuntas alasan-alasan kenapa orang selingkuh menurut psikolog. Kita akan bahas faktor-faktor yang berpengaruh, dampak yang ditimbulkan, hingga cara menghadapinya. Yuk, simak terus dan temukan jawabannya!

Faktor dan Alasan Kenapa Orang Selingkuh

1. Kurangnya Kepuasan Emosional dan Seksual

Bro n Sis, salah satu alasan utama kenapa cowok atau cewek selingkuh adalah kurangnya kepuasan emosional dan seksual dalam hubungan. Nah, banyak dari kita mungkin nggak sadar kalau kebutuhan emosional dan fisik yang nggak terpenuhi bisa jadi pemicu besar perselingkuhan. Ketika seseorang merasa nggak mendapatkan perhatian, cinta, atau dukungan yang cukup dari pasangannya, mereka bisa mulai mencari hal-hal tersebut di luar hubungan mereka.

Kurangnya keintiman emosional sering kali jadi pemicu utama. Ketika kita merasa diabaikan atau tidak dihargai oleh pasangan, rasa kesepian bisa merayap masuk. Hal ini bikin kita lebih rentan untuk mencari perhatian dan kasih sayang dari orang lain. Misalnya, seseorang yang merasa diabaikan mungkin akan lebih terbuka terhadap godaan dari orang lain yang memberikan perhatian lebih.

Selain faktor emosional, kurangnya kepuasan seksual juga berperan penting. Ada kalanya, hubungan seksual dalam pernikahan atau pacaran nggak lagi memuaskan. Hal ini bisa karena berbagai alasan, seperti disfungsi seksual atau hanya karena rutinitas yang membosankan. Ketika seseorang merasa bahwa kebutuhan seksualnya nggak terpenuhi, mereka bisa tergoda untuk mencari kepuasan di tempat lain.

2. Merasa Bosan dan Ingin Mencari Variasi

Bro n Sis, pernah nggak merasa bosan dengan rutinitas yang sama setiap hari? Nah, hal yang sama bisa terjadi dalam hubungan. Banyak orang yang selingkuh karena mereka merasa bosan dan ingin mencari variasi. Ketika hubungan mulai terasa monoton dan nggak ada hal baru yang menarik, godaan untuk mencari kesenangan di luar bisa menjadi sangat kuat.

Keinginan untuk variasi ini bisa muncul dari berbagai hal. Misalnya, seseorang mungkin merasa bahwa mereka sudah terlalu lama berada dalam hubungan yang sama dan ingin mencoba sesuatu yang baru. Atau bisa juga karena mereka merasa ada sesuatu yang kurang dalam hubungan mereka saat ini, dan berharap bisa menemukannya di tempat lain. Variasi ini sering kali dianggap sebagai cara untuk menyegarkan kembali kehidupan cinta mereka yang sudah mulai terasa hambar.

Kebosanan adalah konflik hubungan yang sangat besar. Ketika kebosanan ini tidak diatasi dengan baik, orang bisa mencari pelarian dengan cara yang salah, seperti berselingkuh. Mereka mungkin merasa bahwa perselingkuhan bisa memberikan sensasi dan kegembiraan yang sudah hilang dalam hubungan mereka. Padahal, seharusnya kebosanan ini bisa diatasi dengan cara-cara lain yang lebih sehat dan positif.

3. Faktor Situasional dan Eksternal

Bro n Sis, kadang-kadang, perselingkuhan terjadi bukan karena ada niat dari awal, tapi karena faktor situasional. Misalnya, pertemuan yang tidak disengaja di tempat-tempat tertentu seperti bar atau saat dinas luar kota bisa memicu perselingkuhan. Ketika seseorang berada dalam situasi yang memungkinkan dan ada godaan yang cukup kuat, mereka bisa tergoda untuk selingkuh.

Pertemuan yang tidak terduga dengan seseorang dari masa lalu atau teman lama juga bisa menjadi pemicu. Misalnya, reuni sekolah atau pertemuan kerja bisa menjadi momen di mana perasaan lama muncul kembali dan godaan untuk berselingkuh menjadi lebih besar. Situasi seperti ini bisa menjadi sangat sulit dihindari, terutama jika ada ketertarikan yang kuat dari kedua belah pihak.

Kadang, perselingkuhan juga bisa terjadi ketika hubungan lama yang pernah ada muncul kembali. Seseorang mungkin bertemu kembali dengan mantan atau orang yang dulu pernah dekat dan mulai merasakan kembali perasaan yang pernah ada. Hal ini bisa membuat mereka tergoda untuk berselingkuh, terutama jika hubungan mereka saat ini sedang mengalami masalah.

4. Kurangnya Komitmen dan Rasa Cinta

Bro n Sis, cinta itu memang nggak selalu bertahan selamanya. Kadang-kadang, perasaan cinta bisa memudar seiring berjalannya waktu. Ketika rasa cinta terhadap pasangan mulai berkurang, seseorang bisa merasa bahwa mereka nggak lagi terikat secara emosional. Hal ini bisa membuat mereka lebih mudah tergoda untuk mencari cinta dan keintiman dari orang lain.

Ketika cinta mulai pudar, hubungan bisa terasa hampa dan kurang bermakna. Seseorang mungkin merasa bahwa mereka hanya menjalani hubungan karena kewajiban atau kebiasaan, bukan karena benar-benar mencintai pasangannya. Perasaan ini bisa menjadi alasan kuat untuk berselingkuh, karena mereka mencari kembali perasaan cinta yang pernah ada.

Kurangnya komitmen juga menjadi faktor penting. Jika seseorang merasa bahwa mereka tidak lagi terikat secara emosional atau moral dengan pasangan mereka, godaan untuk berselingkuh bisa menjadi sangat besar. Mereka mungkin merasa bahwa tidak ada lagi yang mengikat mereka untuk tetap setia, sehingga mencari hubungan lain menjadi pilihan yang lebih menarik.

5. Pengaruh Stress dan Kepercayaan Diri

Bro n Sis, stress dan kepercayaan diri juga punya peran besar dalam perselingkuhan. Ketika seseorang merasa tertekan atau kurang percaya diri, mereka bisa mencari pelarian dengan berselingkuh. Perselingkuhan kadang-kadang dianggap sebagai cara untuk meningkatkan rasa percaya diri, karena mendapat perhatian dari orang lain bisa membuat seseorang merasa lebih berharga.

Ketika seseorang merasa bahwa mereka tidak dihargai atau diakui oleh pasangan mereka, mereka bisa mencari pengakuan dari orang lain. Perselingkuhan sering kali memberikan perasaan diterima dan dihargai yang mungkin tidak mereka dapatkan dalam hubungan mereka saat ini. Hal ini bisa menjadi alasan kuat untuk berselingkuh, karena mereka merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.

Selain itu, perselingkuhan juga bisa menjadi cara untuk mengatasi rasa minder atau rendah diri. Ketika seseorang merasa tidak cukup baik atau kurang percaya diri, perhatian dan kasih sayang dari orang lain bisa memberikan dorongan besar bagi harga diri mereka. Hal ini bisa membuat mereka merasa lebih percaya diri dan berharga, meskipun cara yang mereka pilih untuk mencapainya tidak benar.

6. Faktor Emosional dan Balas Dendam

Bro n Sis, marah dan keinginan untuk balas dendam juga bisa menjadi pemicu perselingkuhan. Ketika seseorang merasa disakiti atau dikhianati oleh pasangan mereka, mereka mungkin merasa bahwa berselingkuh adalah cara untuk membalas dendam. Perasaan marah ini bisa membuat seseorang mencari cara untuk menyakiti kembali pasangan mereka, dan perselingkuhan sering kali dianggap sebagai cara yang efektif.

Ketika seseorang merasa marah atau frustrasi dengan pasangan mereka, mereka mungkin merasa bahwa berselingkuh adalah cara untuk melepaskan perasaan negatif tersebut. Marah pada pasangan bisa membuat seseorang merasa bahwa mereka berhak mencari kebahagiaan dan kepuasan di tempat lain. Hal ini bisa membuat mereka lebih mudah tergoda untuk berselingkuh.

Perselingkuhan sebagai bentuk balas dendam atau hukuman bisa sangat merusak hubungan. Ketika seseorang merasa bahwa pasangan mereka telah melakukan kesalahan besar, mereka mungkin merasa bahwa berselingkuh adalah cara untuk menghukum pasangan mereka. Hal ini bisa menyebabkan lingkaran setan, di mana kedua belah pihak saling menyakiti dan hubungan semakin rusak.

Dampak Perselingkuhan pada Kesehatan Mental

1. Efek pada Pelaku dan Korban

Bro n Sis, perselingkuhan nggak hanya menyakiti pasangan yang dikhianati, tapi juga bisa berdampak buruk pada kesehatan mental kedua belah pihak. Pelaku perselingkuhan sering kali merasa bersalah, malu, dan takut ketahuan, yang bisa menyebabkan stres dan kecemasan. Di sisi lain, pasangan yang dikhianati mungkin merasa hancur, kehilangan kepercayaan diri, dan mengalami depresi.

2. Kecemasan dan Depresi

Kecemasan dan depresi adalah dua efek umum yang sering dialami oleh pasangan yang dikhianati. Rasa sakit karena dikhianati oleh orang yang paling mereka percayai bisa sangat menghancurkan. Perasaan ini bisa membuat seseorang merasa putus asa dan tidak berdaya. Bahkan, beberapa orang mungkin mengalami pikiran untuk bunuh diri sebagai akibat dari trauma emosional yang mereka alami.

3. Kekerasan Emosional dan Fisik

Selain masalah kesehatan mental, perselingkuhan juga bisa memicu kekerasan emosional dan fisik dalam hubungan. Pasangan yang merasa dikhianati mungkin merasa marah dan frustasi, yang bisa menyebabkan mereka melakukan tindakan kekerasan. Kekerasan ini bisa berupa kekerasan verbal, emosional, atau bahkan fisik. Oleh karena itu, penting bagi pasangan yang mengalami perselingkuhan untuk mencari bantuan profesional guna mengatasi dampak negatif ini.

Penanganan dan Terapi Pasca Perselingkuhan

1. Pentingnya Terapi dan Keterbukaan

Bro n Sis, jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami perselingkuhan, penting banget untuk mencari bantuan profesional. Terapi bisa sangat membantu dalam proses pemulihan hubungan dan kesehatan mental. Terapi memberikan ruang yang aman bagi pasangan untuk berbicara tentang perasaan mereka, memahami alasan di balik perselingkuhan, dan menemukan cara untuk melanjutkan kehidupan mereka.

2. Membangun Kembali Kepercayaan

Membangun kembali kepercayaan setelah perselingkuhan memang bukan hal yang mudah, tapi bukan berarti nggak mungkin. Terapi bisa membantu pasangan untuk mengidentifikasi area-area di mana kepercayaan telah rusak dan bekerja sama untuk memperbaikinya. Proses ini membutuhkan waktu, kesabaran, dan komitmen dari kedua belah pihak. Pasangan yang dikhianati perlu diberikan kepastian bahwa mereka bisa mempercayai pasangannya kembali tanpa harus terus-menerus merasa khawatir.

3. Langkah-langkah Memperbaiki Hubungan

Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk memperbaiki hubungan setelah perselingkuhan. Pertama, pasangan perlu berbicara secara terbuka dan jujur tentang perasaan mereka. Kedua, mereka perlu mencari bantuan profesional untuk membantu mereka memahami dan mengatasi masalah yang mendasari perselingkuhan. Ketiga, mereka harus berkomitmen untuk bekerja sama dalam membangun kembali hubungan mereka, termasuk memperbaiki komunikasi, meningkatkan keintiman emosional, dan mengatasi masalah yang ada.

Merespons Perselingkuhan: Bertahan atau Pergi?

1. Menentukan Apakah Akan Bertahan atau Pergi

Bro n Sis, ketika menghadapi perselingkuhan, salah satu keputusan terbesar yang harus diambil adalah apakah akan tetap bersama atau berpisah. Ini adalah keputusan yang sangat pribadi dan bisa berbeda untuk setiap pasangan. Beberapa pasangan mungkin merasa bahwa mereka masih mencintai satu sama lain dan ingin mencoba memperbaiki hubungan mereka. Yang lain mungkin merasa bahwa perselingkuhan adalah tanda bahwa hubungan tersebut tidak bisa diselamatkan.

2. Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika membuat keputusan ini. Pertama, pasangan perlu mempertimbangkan seberapa besar mereka mencintai satu sama lain dan apakah mereka masih ingin melanjutkan hubungan mereka. Kedua, mereka perlu mempertimbangkan apakah mereka bisa memaafkan dan melupakan perselingkuhan yang terjadi. Ketiga, mereka harus mempertimbangkan apakah mereka bisa memperbaiki masalah-masalah yang ada dalam hubungan mereka dan membangun kembali kepercayaan.

3. Mengatasi Tekanan Perpisahan

Mengakhiri hubungan setelah perselingkuhan bisa sangat sulit dan menyakitkan. Tekanan perpisahan bisa membuat seseorang merasa hancur dan kehilangan arah. Namun, dengan dukungan dari teman, keluarga, dan profesional, proses ini bisa menjadi lebih mudah. Penting untuk mengingat bahwa mengakhiri hubungan yang tidak sehat adalah langkah yang positif menuju kebahagiaan dan kesejahteraan jangka panjang.

Kesimpulan

Bro n Sis, perselingkuhan adalah masalah yang kompleks dan sering kali lebih dalam dari yang kita kira. Alasan-alasan di balik perselingkuhan bisa beragam, mulai dari kurangnya kepuasan emosional dan seksual, kebosanan, faktor situasional, hingga kurangnya komitmen dan cinta. Semua faktor ini bisa memicu seseorang untuk mencari kepuasan di luar hubungan mereka yang seharusnya.

Namun, dampak perselingkuhan pada kesehatan mental dan emosional tidak bisa dianggap remeh. Kedua belah pihak, baik pelaku maupun korban, bisa mengalami masalah kesehatan mental yang serius seperti kecemasan, depresi, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri. Oleh karena itu, mencari bantuan profesional sangat penting untuk mengatasi dampak negatif ini dan membantu proses pemulihan.

Pada akhirnya, keputusan untuk bertahan atau pergi setelah perselingkuhan adalah keputusan yang sangat pribadi dan tergantung pada berbagai faktor. Yang paling penting adalah setiap pasangan menemukan cara terbaik untuk mengatasi masalah mereka, baik itu melalui terapi, komunikasi yang terbuka, atau mengambil langkah untuk mengakhiri hubungan yang tidak sehat. Ingat, Bro n Sis, setiap keputusan yang diambil haruslah demi kebaikan dan kebahagiaan diri sendiri.

REFERENSI:

  • “Mengapa orang berselingkuh, dan bagaimana cara menghadapinya?” The Conversation. Diakses pada 31 Juli 2024, dari https://theconversation.com/mengapa-orang-berselingkuh-dan-bagaimana-cara-menghadapinya-206770
  • “Kenapa Orang Suka Selingkuh? Ini Penjelasan Psikologinya.” Halodoc. Diakses pada 31 Juli 2024, dari https://www.halodoc.com/artikel/kenapa-orang-suka-selingkuh-ini-penjelasan-psikologinya
  • “5 Faktor Psikologi yang Jadi Alasan Perselingkuhan.” Hello Sehat. Diakses pada 31 Juli 2024, dari https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/alasan-berselingkuh-faktor-pemicu-selingkuh/
Exit mobile version